Awas, Pemburu Kerja di LinkedIn Jadi Incaran Penipuan
Hide Ads

Awas, Pemburu Kerja di LinkedIn Jadi Incaran Penipuan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 30 Mar 2023 15:15 WIB
Darkweb, darknet and hacking concept. Hacker with cellphone. Man using dark web with smartphone. Mobile phone fraud, online scam and cyber security threat. Scammer using stolen cell. AR data code.
Awas, Pemburu Kerja di LinkedIn Jadi Incaran Penipuan Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen
Jakarta -

Penipuan online kini semakin beragam modus dan mediumnya. Salah satunya penipuan tawaran kerja bodong yang beredar di LinkedIn yang jika pengguna tidak hati-hati malah bisa jadi korban serangan phishing.

Dalam thread-nya yang viral, pengguna Twitter Mikael Dewabrata menceritakan pengalamannya nyaris menjadi korban penipuan phishing berkedok lowongan kerja di LinkedIn. detikINET telah menghubungi Mikael, untuk mendapatkan konfirmasi dan diizinkan mengutip thread tersebut.

Mikael awalnya menceritakan bagaimana ia mendapatkan tawaran kerja dari dua perusahaan ternama, brand fashion Fendi dan brand kecantikan L'Oreal. Tawaran pekerjaan itu tidak hanya sesuai dengan posisi yang ia geluti tapi juga menawarkan gaji yang tinggi. Siapa sangka, itu adalah Fendi dan L'Oreal bodong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya meyakinkan dan menggiurkan. Posisi di perusahaan segede L'Oreal dengan gaji tahunan gede banget," kata Mikael dalam cuitannya, seperti dikutip detikINET, Kamis (30/3/2023).

"Tapi, ya gue sih pas liat angka segitu merasa too good to be true. Lalu gue balas antusias aja mau lihat respons yang bersangkutan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, recruiter bodong yang mencatut nama L'Oreal itu membagikan file yang berisi deskripsi pekerjaan, posisi pekerjaan, dan beberapa kampanye promosi produk. File itu diunggah di iCloud dan ternyata dalam format Zip.

Setelah dibuka, ternyata di dalam folder Zip itu berisi beberapa file PNG yang hanya menampilkan gambar produk dan dua file dengan ekstensi .exe. Karena sudah curiga, Mikael tentu tidak membuka file tersebut.

"Setelah ini gue cek sana-sini ternyata file tersebut adalah Trojan:Win32/Sabsik.TE.B!ml . Tipe malware yang bisa intip password, CC, dan informasi sensitif lainnya," jelasnya.

Mikael langsung menolak tawaran kerja tersebut, tapi si penipu kukuh meminta Mikael untuk membuka file .exe yang ada di folder tersebut. Mikael juga meminta file yang benar tapi tidak diberikan.

Parahnya, Mikael menjelaskan recruiter yang mencatut nama Fendi itu menggunakan nama orang asing yang sudah meninggal dunia. Mikael mengetahui hal itu karena menemukan obituarinya secara online. Sedangkan penipu yang mencatut nama L'Oreal menggunakan akun orang lain yang diretas.

Mikael pun meminta pengguna LinkedIn lainnya untuk berhati-hati jika menemukan tawaran pekerjaan dari perusahaan bernama besar yang menawarkan gaji fantastis. Apalagi di tengah badai PHK di mana banyak orang membutuhkan pekerjaan, ketika ada tawaran datang rasanya pun menggiurkan. Padahal, bisa jadi itu adalah jebakan penipuan.

"Penipu ini juga pendekatannya yang mayan personal. Berlindung di balik akun follower banyak, bahkan pakai premium. Bikin lowongan yang dipas-pasin sama role kita biar kita ngerasa: wah ini kerjaannya pas banget," ujar Mikael.




(vmp/fay)