Layanan Twitter berbayar (Twitter Blue) sudah bisa dijajal di banyak negara dengan tarif sekitar Rp 120 ribu. Pengguna akan mendapat banyak fitur premium dengan layanan berbayar ini, namun pengguna Twitter Blue (bisa saja) lebih mudah diretas. Kok bisa? Begini penjelasannya.
Munculnya layanan Twitter Blue ini diikuti dengan dimatikannya otentikasi dua tahap (two factor authentication/2FA/TFA) menggunakan SMS untuk pengguna gratisan, yaitu mulai 20 Maret lalu. Pengguna yang tetap mau menggunakan otentikasi dua tahap harus beralih menggunakan Google Authenticator, Authy, atau Microsoft Authenticator.
Nah, masalahnya adalah pengguna Twitter Blue masih diberikan opsi untuk tetap menggunakan otentikasi dua tahap memakai SMS. Padahal, jika dilihat tingkat keamanannya, Google Authenticator jauh lebih aman dibanding SMS. Ini artinya, pengguna Twitter Blue malah dibiarkan menggunakan otentikasi yang tingkat keamanannya lebih rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa SMS lebih tak aman?
Hal ini disebabkan cara kerja 2FA SMS yang melibatkan pihak ketiga dan aplikasi SMS itu sendiri adalah aplikasi jadul yang tidak terenkripsi dan isinya mudah disadap. SMS adalah aplikasi perpesanan yang diciptakan oleh Friedhelm Hillebrand dan Bernard Ghillabaert di tahun 1984 dan digunakan pertama kali di tahun 1992. SMS menjadi fenomena dan populer di tahun 2002.
Namun, tidak dapat dipungkiri kalau teknologi SMS ini sudah berumur 21 tahun dan kurang ideal jika digunakan sebagai sarana otentikasi karena tidak terenkripsi dan melibatkan pihak ketiga dalam pengirimannya sehingga dapat disadap dan dibaca isinya.
Kelemahan 2FA SMS ini pula yang dieksploitasi dalam pembobolan akun m-banking yang memalsukan aplikasi pencuri SMS sebagai aplikasi APK kurir online, tagihan BPJS atau undangan pernikahan yang jika dijalankan oleh korbannya akan mencuri SMS otorisasi m-banking. Alasan utama SMS masih digunakan sampai hari ini sebagai sarana TFA adalah karena unsur kemudahan dimana tanpa perlu menginstal aplikasi tambahan pengguna ponsel dapat menerima SMS dan popularitas SMS yang sangat tinggi.
Aplikasi otentikasi tidak melibatkan pihak ketiga dalam pengiriman kode OTP dan lebih sulit dibaca karena terenkripsi dan memang diciptakan untuk mengamankan kode OTP sehingga sulit dicuri. Aplikasi otentikasi bisa diunduh dan diinstal secara gratis dari Play Store atau Apps Store.
Ada beberapa proteksi tambahan seperti membuka aplikasi otentikasi bisa dilindungi dengan PIN tambahan dan perlindungan terhadap screenshot sehingga jelas pengamanan TFA dengan aplikasi otentikasi lebih aman daripada TFA menggunakan SMS.