Daftar 7 Aksi Hacker Bjorka Bocorkan Data di Indonesia
Hide Ads

Daftar 7 Aksi Hacker Bjorka Bocorkan Data di Indonesia

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Selasa, 15 Nov 2022 18:38 WIB
Bjorka Dicari Aparat Hukum Indonesia
Daftar 7 aksi hacker Bjorka bocorkan data di Indonesia dari KPU sampai MyPertamina dan PeduliLindungi (Foto: detikcom)
Jakarta -

Hacker Bjorka kembali beraksi dengan klaim membocorkan data PeduliLindungi. Makin panjang daftar aksinya di Indonesia.

Bjorka kembali mencoba menarik perhatian publik. Di forum Breached.to, dia mengklaim punya data pengguna PeduliLindungi.

Ini bukan aksi pertama dia. Dihimpun detikINET, Senin (15/11/2022) inilah daftar panjang aksi Bjorka di Indonesia:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar Kebocoran Data RI oleh Bjorka:

1. Kebocoran Data Pelanggan IndiHome

Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan IndiHome. Datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga NIK.

ADVERTISEMENT

Namun perwakilan Telkom Group menyatakan, bahwa data-data yang bocor tidak valid dan merupakan hasil fabrikasi. Menurut Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Telkom tidak menggunakan email @telkom.net, baik untuk kepentingan perusahaan maupun layanan bagi pelanggan.

Lanjutnya, Reza mengatakan kalau format telkom.net ini, digunakan Telkom sebagai domain atau user id IndiHome. Lalu ia mengatakan bahwa tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan browsing history dan data pribadi, secara berdampingan.

2. Kebocoran Data Registrasi SIM Card Prabayar

Bjorka selanjutnya membocorkan yang diduga data registrasi SIM Card Prabayar. Sang hacker mengungkapkan, memiliki 1,3 miliar data yang berukuran 87GB. Di dalamnya berisi NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.

Dari mana sebenarnya sumber data itu berasal? Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, Ditjen PPI Kementerian Kominfo hanya menyimpan data SIM Card dalam bentuk agregat, seperti seberapa banyak pelanggan aktif di operator seluler.

Ia memaparkan, ketika pelanggan melakukan pendaftaran nomor telepon prabayar, maka data seperti NIK dan nomor KK, itu masuk ke operator.

3. Kebocoran Data KPU

Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data penduduk Indonesia, di mana dugaan saat ini milik KPU. Serupa dengan data-data di atas, sang hacker juga membagikannya di forum online Breached.to.

Data-data tersebut berukuran 20GB dan berisi informasi seperti NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Bjorka sendiri menjualnya seharga USD 5 ribu atau setara Rp 7,4 juta.

KPU RI pun buka suara terkait tudingan kebocoran tersebut. Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menegaskan, dugaan data yang bocor itu bukan milik KPU. Ia juga mengklaim, bahwa seluruh sistem informasi yang dimiliki KPU masih terjamin keamanannya.

Halaman selanjutnya: Doxing pejabat, MyPertamina dan PeduliLindungi >>>

4. Kebocoran Data Dokumen Rahasia Presiden Jokowi

Bjorka mengklaim berhasil merampas data rahasia Presiden RI periode 2019-2021 yang berukuran 189 MB. Di dalamnya, total ada 679.180 dokumen.

Kendati demikian, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto menepis kabar dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden bocor. Ia menyatakan bahwa itu kabar bohong.

5. Kebocoran Data Pribadi Para Tokoh dan Pejabat

Sepanjang bulan September 2022, Bjorka banyak melakukan doxing atau membocorkan data pribadi para tokoh dah pejabat. Ada beberapa informasi pribadi, seperti nomor telepon, nama lengkap, jenis kelamin, NIK, KK, alamat rumah, dan masih banyak lagi.

Mereka yang jadi korban adalah Menkominfo Johnny G Plate, Mendagri Tito Karnavian, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menko Marves Luhut Pandjaitan, Menko Polhukam Mahfud Md, Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Menpora Zainuddin Amali.

6. Kebocoran Data MyPertamina

Setelah sepi di bulan Oktober, pada 10 November Bjorka aktif lagi dan mengklaim membocorkan data MyPertamina. Sebenarnya sudah lama Bjorka sesumbar untuk membocorkan data ini.

Bjorka menjual data ini lewat Breached Forum, dengan ukuran data sebesar 30GB (6GB terkompresi) dan diklaim berasal dari peretasan yang dilakukan pada November 2022. Data yang dijual ini meliputi nama, email, NIK, NPWP, nomor telepon, dan bahkan sampai jumlah pengeluaran pengguna.

Data berukuran total 30GB tersebut dijualnya seharga USD 25 ribu atau sekitar Rp 392 juta. Transaksi untuk membeli data ini hanya bisa dilakukan lewat bitcoin.

7. Kebocoran Data PeduliLindungi

Terbaru, pada Selasa (15/11/2022) Bjorka mengklaim menjual data yang menurutnya berasal dari PeduliLindungi. Dalam postingan di Breached Forum, Bjorka menjajakan data berukuran 48GB terkompresi. Data ini dihargai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar, dan transaksinya dilakukan menggunakan bitcoin.

Dalam data yang disimpan berformat CSV tersebut ada data yang meliputi nama, email, NIK, nomor telepon, tanggal lahir, Device ID, status COVID-19, catatan check in, catatan contact tracing, dan vaksinasi.

Data yang dijualnya ini diklaim berisi data dari 94 juta pengguna PeduliLindungi, termasuk data yang diklaim Bjorka sebagai milik Johnny G Plate, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Deddy Corbuzier

Namun sebenarnya, ada dugaan kuat Bjorka sudah memakai data PeduliLindungi ini ketika melakukan doxing kepada pejabat Indonesia. Setiap Bjorka mendoxing pejabat Indonesia, selalu ada tanggal vaksin. Ini pun data lama karena belum ada tanggal booster.



Simak Video "Melihat Fasilitas Posko Mudik Pertamina di Bandara Juanda"
[Gambas:Video 20detik]