Dukcapil Juga Bantah Jadi Asal Kebocoran Data SIM Card Prabayar
Hide Ads

Dukcapil Juga Bantah Jadi Asal Kebocoran Data SIM Card Prabayar

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 02 Sep 2022 17:13 WIB
dirjen dukcapil Zudan Arif Fakrulloh
Dirjen Zudan Bantah Kebocoran Data SIM Card Prabayar dari Dukcapil. Foto: 20Detik
Jakarta -

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menepis kebocoran data registrasi SIM card prabayar berasal dari pihaknya.

Dunia maya kembali dikejutkan dengan kabar dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar, di mana kali kebocoran data tersebut diduga terjadi sejak 2017 lalu.

Data nomor telepon masyarakat Indonesia itu diperjualbelikan di forum breached.to lewat seorang pengguna bernama Bjorka. Ia mengklaim memiliki data berukuran 87 GB yang berisi 1,3 miliar data yang mencakup NIK, nomor ponsel, provider, dan tanggal registrasi pendaftar SIM card seluler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi sumber kebocoran data registrasi SIM card prabayar ini, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, berdasarkan pencermatan struktur datanya, data yang dimiliki oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri berbeda dengan yang terdapat pada Breached.to.

"Dari pengamatan pada sistem milik Ditjen Dukcapil, tidak ditemukan adanya Log akses, Traffic, dan akses anomali yang mencurigakan," kata Zudan dalam pernyataan resmi yang diterima detikINET, Jumat (2/9/2022).

ADVERTISEMENT

Dirinya pun menyimpulkan bahwa data tersebut bukan berasal dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.

"Ditjen Dukcapil Kemendagri akan menelusuri lebih lanjut terkait dengan berita adanya dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar," ucap Zudan.

Sebelumnya, Akun Bjorka yang menjual data pendaftaran kartu SIM prabayar itu mengklaim kalau data yang bocor tersebut bersumber dari Kementerian Komuniakasi dan Informatika (Kominfo). Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate membantahnya.

"Yang pasti bahwa data itu tidak ada di Kominfo. Data itu tidak ada di Kominfo. Tapi atas mandat peraturan dan perundangan, Direktorat Jenderal dan Dirjen Aptika harus melakukan audit dan data itu sebenarnya apa statusnya," kata Menkominfo ditemui di Bali kemarin.

Adapun, operator seluler seperti Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan XL Axiata mengungkapkan bahwa mereka menjamin keamanan data para pelanggannya sesuai standar yang berlaku.




(agt/fay)