Gondol Uang Kripto Triliunan, Hacker Ini Ditawari Jabatan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 18 Agu 2021 18:20 WIB
Ilustrasi hacker gondol mata uang kripto. Foto: DW (News)
Jakarta -

Baru-baru ini, terjadi pembobolan mata uang kripto di perusahaan Poly Network. Tak tanggung-tanggung, jumlah yang dicuri sang hacker mencapai USD 610 juta atau di kisaran Rp 8,8 triliun. Dalam perkembangan terbaru, hacker itu malah ditawari pekerjaan.

Jabatan yang ditawarkan pun cukup tinggi, yaitu Chief Security Adviser di Poly Network. Sebelumnya, Poly Network juga telah menjanjikan imbalan kepadanya senilai USD 500 ribu karena keberhasilannya menemukan celah keamanan.

"Poly Network tidak berniat mempermasalahkan Mr White Hat (sebutan sang hacker-red) secara hukum dan mengundangnya menjadi Chief Security Officer, dan uang USD 500 ribu. Apapun akan dilakukannya dengan uang itu, kami tidak keberatan," sebut perusahaan itu di Twitter.

Sang hacker yang tidak diungkap identitasnya atau memang belum diketahui ini telah mengembalikan sebagian uang yang digondolnya. Namun sejauh ini, masih ada sekitar USD 200 juta yang berada di akun terkunci dan butuh password untuk membukanya.

"Kami terus berusaha menjalin kesepahaman dengan Mr White Hat dan berharap dia akan mengirimkan kunci privat itu sesegera mungkin sehingga kami bisa mengembalikan kendali aset mata uang kripto secara penuh kembali kepada user," papar Poly Network yang dikutip detikINET dari Independent.

Sosok yang mengaku bertanggungjawab atas pencurian itu mengatakan bahwa mereka melakukannya hanya untuk senang-senang dan mencari celah keamanan sebelum dieksploitasi pihak lain. Diklaim sudah rencananya dari awal untuk mengembalikan koin digital yang mereka angkut itu.

"Aku tidak begitu tertarik dengan uang," sebutnya. Namun pakar menilai ada alasan lain pengembalian aset itu, yaitu karena kebingungan soal bagaimana menguangkannya. Selain itu, Poly Network sempat mengancam akan mengambil tindakan hukum dan si hacker akan dikejar.

"Bahkan meskipun Anda bisa mencuri aset mata uang kripto, mencucinya dan menguangkannya sanga sulit karena transparansi blockchain dan penggunaan luas analytic blockchain oleh institusi keuangan," ucap Tim Robinson, pengamat dari Elliptic.



Simak Video "Video: Harga Bitcoin Sentuh Rp 1,8 M, Apa Penyebabnya?"

(fyk/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork