Musik memang punya daya tarik universal. Hal ini dimanfaatkan para pelaku kejahatan cyber untuk menyalahgunakan nama artis dan lagu yang dinominasikan untuk penghargaan Grammy 2020 untuk menyebarkan malware.
Kaspersky mendeteksi adanya peningkatan serangan cyber sebesar 39% dibandingkan momen Grammy Award tahun sebelumnya.
Penelitian Kaspersky terhadap nama para nominasi artis dan judul lagu di penghargaan musik Grammy 2020, memperlihatkan ada 30.982 file berbahaya yang menggunakan nama-nama artis untuk menyebarkan malware.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Waspada Bahaya Nonton Star Wars Gratisan! |
![]() |
Analisis pada artis yang dinominasikan menunjukkan bahwa Ariana Grande, Taylor Swift dan Post Malone paling banyak digunakan untuk menyamarkan file berbahaya, dengan lebih dari setengah (55%) file berbahaya terdeteksi dinamai dengan nama mereka.
Jumlah upaya untuk mengunduh atau menjalankan file yang berisi nama-nama bintang pop ini juga tumbuh secara signifikan pada hampir semua artis dalam penelitian.
![]() |
Kaitan antara peningkatan popularitas dan aktivitas berbahaya muncul dengan sangat jelas dalam kasus artis baru seperti Billie Eilish. Penyanyi remaja ini menjadi sangat populer pada tahun 2019, dan jumlah pengguna yang mengunduh file berbahaya dengan namanya telah meningkat hampir sepuluh kali lipat dibandingkan 2018 yaitu dari 254 menjadi 2.171, dan untuk jumlah file berbahaya yang didistribusikan meningkat dari 221 menjadi 1.556.
![]() |
Fenomena ini tidak terkecuali bagi artis yang lebih senior seperti Lady Gaga, yang namanya juga digunakan untuk penyamaran malware dan bahkan mengalami peningkatan serangan dalam setahun terakhir.
Kaspersky juga menganalisis sejumlah rekaman dan lagu yang dinominasikan untuk Grammy pada tahun 2019, yang paling mendapat perhatian dari para pelaku kejahatan siber. Di antaranya adalah 'Sunflower' Post Malone, 'Talk' Khalid, dan 'Old Town Road' Lil Nas X, memimpin daftar lagu-lagu dengan serangan malware paling banyak.
![]() |
"Pelaku kejahatan cyber jelas memahami apa yang menjadi populer dan akan terus berusaha untuk memanfaatkannya. Musik, di samping acara TV, adalah salah satu jenis hiburan paling populer dan karenanya, menjadi sarana yang menarik untuk menyebarkan malware, di mana para pelaku ancaman langsung dapat melancarkan aksinya," kata analis keamanan Kaspersky Anton Ivanov, seperti dikutip dari penyataan resmi Kaspersky yang diterima detikINET.
"Namun karena kami melihat semakin banyak pengguna berlangganan platform streaming, yang tidak memerlukan unduhan file untuk mendengarkan musik, kami berharap bahwa aktivitas berbahaya terkait dengan jenis konten ini akan berkurang," sambungnya.
Untuk terhindar dari program berbahaya yang menyamar menjadi file musik populer, Kaspersky merekomendasikan langkah-langkah berikut:
ο· Jika kalian ingin mendengarkan atau mengunduh lagu-lagu dari artis populer, gunakanlah layanan terkemuka seperti Apple Music, Spotify Premium, dan Amazon Music, atau temukan situs musik gratis yang memungkinkan kalian mengunduh lagu secara legal.
ο· Selalu hindari tautan yang mencurigakan dan menjanjikan konten musik eksklusif. Periksa akun media sosial resmi musisi atau baca blog musik terkemuka seperti Pitchfork, untuk memastikan konten tersebut benar-benar ada.
ο· Perhatikan ekstensi file yang diunduh. Bahkan jika kalian akan mengunduh file audio atau video dari sumber yang dianggap tepercaya dan sah, file tersebut harus memiliki ekstensi mp3, .avi, .mkv atau .mp4 di antara format musik dan video lainnya dan bukanlah.exe atau. lnk.
ο· Gunakan solusi keamanan yang andal, seperti Kaspersky Security Cloud, untuk perlindungan komprehensif dari berbagai ancaman.
(rns/agt)