Awas Jebakan Joker! Malware Baru Intai Pengguna Android
Hide Ads

Awas Jebakan Joker! Malware Baru Intai Pengguna Android

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 09 Sep 2019 12:48 WIB
Foto ilustrasi tokoh Joker di film
Jakarta - Jika biasanya kita harus mewaspadai bahaya yang sering disebut dengan istilah 'jebakan Batman', kali ini justru kita mesti hati-hati dengan musuh Batman yaitu Joker.

Perusahaan riset keamanan cyber dan perangkat CSIS Security mendeteksi sebuah malware baru yang dinamai 'Joker'. Malware ini menyusup di puluhan aplikasi berbahaya di Google Play Store. Gawatnya, angka unduhan aplikasi-aplikasi ini sudah mencapai lebih dari 472.000.

Dikutip dari SC Magazine, Senin (9/9/2019), Joker bisa mencuri pesan SMS, daftar kontak, dan informasi perangkat si pengguna. Malware ini juga secara diam-diam bisa mendaftarkan perangkat untuk berlangganan layanan premium sehingga merugikan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Joker berinteraksi dengan website iklan-iklan untuk menghasilkan klik palsu dan mendaftar layanan premium tanpa sepengetahuan korban," jelas analis malware CSIS Security Aleksejs Kuprins.

Joker diketahui menyasar pengguna di 37 negara. Indonesia tentu saja ada dalam daftar ini. Selain Indonesia, negara lainnya adalah Australia, Austria, Belgia, Brasil, China, Cyprus, Mesir, Prancis, Jerman, Ghana, Yunani, Honduras dan India.

Selanjutnya ada Irlandia, Italia, Kuwait, Malaysia, Myanmar, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Qatar, Republik Argentina, Serbia, Singapura, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Thailand, Turki, Ukraina, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.




Kuprins menyebutkan bahwa Google mengetahui adanya malware yang dilaporkan tersebut dan secara aktif berupaya melakukan bersih-bersih aplikasi jahat dari Google Play Store. Tercatat ada 24 aplikasi berisi malware Joker tersebut yang terdeteksi Google dan telah dihapus.

Tahun ini, Google mengklaim telah menghapus setidaknya 85 aplikasi jahat yang mengandung adware. Aplikasi-aplikasi ini menyamar dalam bermacam wujud, mulai dari game, konten TV dan lain-lain.

CSIS Security mengimbau agar pengguna Google Play Store mewaspadai izin yang diminta oleh aplikasi apa pun. "Selalu memperhatikan daftar izin apa saja yang diminta di aplikasi yang kalian instal pada perangkat Android kalian," tutup Kuprins.





(rns/krs)