Spyware Dominasi Malware di Indonesia
Rabu, 16 Mar 2005 15:42 WIB
Jakarta - Bebagai jenis program pengganggu (malware) yang mengerayangi jaringan komputer di Indonesia, kebanyakan berupa spyware. Jumlahnya ternyata sampai mengalahkan populasi virus.Jumlah serangan spyware jauh lebih banyak dibanding jumlah serangan virus. Seperti yang diungkap dalam data malware dari perusahaan anti-virus lokal, PT. Vaksincom, jumlah spyware yang paling agresif melancarkan serangan di Indonesia selama jangka waktu Februari sampai Maret 2005, adalah 36 jenis dengan total serangan 38.043. Sedangkan serangan virus ada sebanyak 25 jenis dengan total serangan 25.914.Sekedar informasi, spyware merupakan software yang mampu memata-matai komputer yang disusupinya. Sehingga tanpa sepengetahuan pemilik komputer, berbagai jenis informasi pribadinya bisa terekam dan disebarluaskan di internet. Aktivitas ini biasanya dilakukan untuk keperluan pemasaran, sampai aksi kriminal."Jika dibanding dengan insiden bulan Januari-Februari 2005, di mana spyware hanya unggul 4 persen, terjadi peningkatan yang cukup signifikan di mana jumlah serangan spyware tercatat 18 persen lebih banyak dibanding serangan virus," kata Alfons Tanujaya, Direktur PT. Vaksincom, kepada detikcom, Rabu (16/3/2005).Disampaikan Alfons berbagai serangan yang terjadi, menyebar secara merata pada semua jenis spyware. Sepuluh spyware dengan jumlah serangan terbanyak, menguasai 74 persen (28.273) dari seluruh serangan yang berjumlah 38.043, dan 26 persen sisanya (9.770) dikuasai oleh berbagai jenis spyware yang ada di peringkat 11 sampai 36. Tidak demikian halnya dengan serangan virus, top 10 virus mendominasi serangan. Dimana sepuluh virus terbanyak, menguasai 98 persen (25.291) dari seluruh insiden virus (25.914), sementara sisanya peringkat 11 sampai 25 hanya menguasai 2 persen (623) dari seluruh serangan virus. Bahkan virus Gaobot, yang paling aktif menginfeksi, menguasai 45 persen dari seluruh infeksi yang dilaporkan."Jika tidak ada Gaobot, jumlah serangan virus kalah jauh dibanding spyware," tutur Alfons.Pendatang BaruDari 36 spyware yang terdeteksi, 6 diantaranya merupakan pendatang baru yang sama sekali tidak pernah muncul pada bulan sebelumnya. Keenam spyware tersebut adalah Dumador, Mywebsearch, Bispy, Hotbar, Dealhelper, Ipend."Pendatang baru Dumador yang merupakan Trojan dan Backdoor perlu diwaspadai karena ia akan membuka port TCP 2283 dan 10000 dan berusaha mencuri data informasi penting dari komputer korbannya, seperti rekening Paypal dan Webmoney," papar Alfons.Untuk virus, meski bukan virus baru, sejumlah virus tercatat sebagai pendatang baru di Indonesia.Vaksincom mencatat Pinfi, JPEG Exploit, JS Exploit dan P2PWorm, adalah virus-virus pendatang baru yang harus diwaspadai.
(ien/)