Seorang sumber dari intelijen Inggris mengklaim kalau ada banyak bukti yang mendukung teori yang menyebutkan kalau serangan ini berasal dari Korea Utara, seperti dikutip detikINET dari ZDNet, Senin (19/6/2017).
Ketika pihak National Cyber Security Centre (NCSC) dihubungi, mereka tak bisa mengkonfirmasi ataupun menepis laporan tersebut. Namun pihak NCSC sendiri sebelumnya memang sudah menyatakan kalau Lazarus Group ada di balik serangan WannaCry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jelas apa motif pemerintah ataupun grup peretas tersebut dalam menyebarkan ransomware WannaCry, itu pun jika mereka benar-benar ada di balik serangan tersebut. Masalahnya, Korea Utara memang tak akan pernah mengakui jika mereka benar-benar ada di balik WannaCry.
Sebelumnya ada juga laporan yang menyebut hacker Korea Utara diduga kuat melancarkan serangan siber di negara lain. Misalnya pada Juni tahun lalu, Korut dikatakan menyerang lebih dari 140 ribu komputer di 160 perusahaan dan lembaga pemerintahan Korea Selatan.
Lalu serangan tahun 2014 yang menyasar operator reaktor nuklir di Korsel. Serangan tersebut menurut Simon Choi, periset senior dari perusahaan sekuriti Hauri Inc dilakukan dari negara China.
Selain China, Malaysia juga diduga menjadi negara favorit hacker Korut. Itu dikatakan oleh Yoo Dong ryul, mantan periset sekuriti kepolisian Korsel yang telah meneliti teknik hacker Korut selama 25 tahun. (asj/fyk)