Kenapa Hacker Merajalela Lancarkan Serangan DDos?
Hide Ads

Kenapa Hacker Merajalela Lancarkan Serangan DDos?

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 14 Jun 2017 10:17 WIB
Ilustrasi hacker. Foto: Gettyimages
Jakarta - Sepanjang 2016 penyebaran serangan distributed-denial-of-service (DDoS) terus mengalami peningkatan. Salah satu penyebabnya karena kurangnya pengawasan pada perangkat Internet of Think (IoT).

Hal tersebut terangkum dalam laporan bertajuk 2017 Global Threat Intelligence Report. Laporan tersebut menggabungkan data yang dihimpun NTT Security dan perusahaan yang bernaung dibawahnya termasuk Dimension Data.

Mereka melakukan pengamatan di 10.000 jaringan klien di lima benua, 3,5 miliar security log, 6,2 trilyun serangan percobaan, serta global honeypots dan sandboxes yang ditempatkan di lebih dari 100 negara berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sini diketahui serangan DDos mengalami peningkatan dari 3% menjadi 6%. Dan dari seluruh kasus penyerangan terhadap perangkat IoT, 60% diantaranya berasal dari Asia, 21% dari Eropa, Timur Tengah & Afrika, serta 19% sisanya berasal dari Amerika.

Diperkirakan sekitar 66% dari serangan tersebut menargetkan perangkat IoT dengan model tertentu yang memiliki kamera video. Serangan ini kemudian menjalar ke beberapa perangkat lainnya.

"Serangan DDoS bukan saja berkaitan dengan perangkat IoT karena para hacker senantiasa mencari perangkat lain sesuai dengan sistem yang mereka kembangkan, " kata Mark Thomas, Dimension Data's Cybersecurity Strategist dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Rabu (14/7/2017).

Akibat serangan DDos ini beragam masalah bisa ditimbulkan. Para penyerang dapat mencegah klien, mitra kerja, pemegang saham, karyawan dan pihak lain untuk mengakses sumber daya perusahaannya berbasis internet. Sehingga menimbulkan efek samping bagi penjualan dan kegiatan operasional harian lainnya.

Kendati demikian perusahan bisa melakukan sejumlah upaya untuk melindungi data mereka, di antaranya:

  • Menempatkan parameter keamanan sebagai pertimbangan utama dalam keseluruhan IoT dan juga pembelian perangkat teknologi pendukung operasional
  • Memprioritaskan dana untuk penggantian perangkat IoT yang telah usang dan perangkat teknologi pendukung operasional
  • Memberikan pelatihan terkait isu ancaman dan tingkat kerentanannya
  • Memastikan perangkat yang digunakan sesuai dengan yang dibutuhkan organisasi tersebut.
(afr/fyk)