Kejadian tersebut dialami sebuah hotel mewah bernama Romantik Seehotel JΓ€gerwirt yang berlokasi di Austria. Manajemen hotel mengaku kalau sistemnya telah mengalami peretasan oleh hacker. Alhasil, seluruh pintu kamar hotel di hotel tersebut tak bisa dibuka mengguna kunci kartu yang tersedia.
Para tamu pun tidak bisa mengajukan kunci kartu yang baru untuk membuka pintu kamar hotel lantaran sistem komputer hotel menolaknya. Selain itu sistem reservasi dan pembayaran hotel juga juga jadi tak pelak kena bobol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika tuntutan tersebut dipenuhi, sistem komputer di hotel Romantik Seehotel JΓ€gerwirt langsung normal dengan sendirinya. Belakangan diketahui kalau hacker membenamkan ransoware lewat celah yang ada di sistem hotel tersebut.
Pihak hotel langsung bergerak cepat paska jadi 'sandera'. Sistem yang digunakan sepenuhnya diganti dengan yang dianggap lebih aman. Selain itu beberapa komputer yang dianggap rentan juga dimatikan koneksinya ke sistem.
Tapi kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi. Tahun 2016 lalu sebuah rumah sakit di Hollywood juga mengalami kejadian serupa, ketika rekam medis seluruh pasiennya dikunci hacker. Tebusan sebesar USD 17 ribu atau setara Rp 226 juta (USD 1 = Rp 13.300) terpaksa dibayar, demikian seperti detikINET kutip dari The Next Web, Selasa (31/1/2017).
(yud/yud)