Peretasan kedua ini terjadi pada Agustus 2013, di mana miliaran data penggunanya bocor ke tangan si peretas. Data pengguna itu antara lain adalah nama, email, alamat, nomor telepon, tanggal lahir dan password yang terenkripsi.
Meski terenkripsi, password yang menggunakan sistem enkripsi MD5 itu sebenarnya masih bisa dipecahkan jika si peretas cukup sabar menunggu. Selain itu, ada juga sejumlah data rahasia lain seperti pertanyaan dan jawaban rahasia yang biasanya diperlukan jika si pengguna lupa password.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peretasan ini adalah rapor buruk kesekian bagi CEO Yahoo Marissa Mayer, yang bergabung ke Yahoo pada 2012. Mayer didaulat untuk menyelamatkan bisnis Yahoo dengan memperluas cakupan layanan Yahoo ke perangkat mobile, demikian dikutip detikINET dari Cnet, Kamis (15/12/2016).
Sekadar pengingat, September lalu Yahoo mengumumkan adanya pembobolan terhadap servernya, yang mengakibatkan bocornya sekitar 500 juta data penggunanya. Pembobolan ini sendiri sudah berlangsung pada tahun 2014, namun pihak Yahoo mengaku baru menyadarinya.
Dampak yang paling parah akibat pembobolan itu adalah akuisisi Yahoo oleh Verizon yang kini terancam batal. Pihak Verizon menyebut Yahoo terkesan menutup-nutupi kasus pembobolan itu, yang juga membuat nilai jual Yahoo merosot.
Sebelumnya, Verizon sudah setuju akan mengakuisisi Yahoo senilai USD 4,83 miliar pada Juli lalu. Namun setelah informasi peretasan ini beredar, Verizon meminta Yahoo untuk memotong nilai akuisisi tersebut sebesar USD 1 miliar. (asj/rou)