Opera mengaku menggunakan aplikasi bernama Opera Max, yang diaktifkan mode privasinya. Dari situ Opera mengklaim bisa mengetahui berapa banyak pelacak atau tracker yang bersembunyi di balik aplikasi e-commerce, yang dideteksi oleh mekanisme blocking Opera Max.
"Studi ini kami lakukan dengan dengan menyalakan mode privasi di Opera Max 2.2, yang bisa Anda unduh di Google Playstore. Hasil uji coba kami dapat menunjukkan berapa banyak pelacak yang terdeteksi oleh mekanisme blocking kami dan mengkategorikannya menjadi 3 kategori risiko; rendah, menengah dan tinggi. Mekanisme blocking ini didukung oleh daftar dari EasyPrivacy filter, sebuah platform open source yang digunakan juga oleh layanan pemblokir iklan lainnya," ujatr Peko Wan, Head of PR Asia Opera Software, melalui keterangan resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau mampu mendeteksi tracker yang berpotensi mencuri data di balik aplikasi e-commerce, namun Opera mengaku tidak bisa mengetahui secara pasti informasi apa saja yang bisa dicuri. Menurutnya hanya pemilik aplikasi bersangkutan yang mengetahuinya dan dapat memberikan keterangan lebih lanjut tentang hal tersebut.
"Kami mendukung pernyataan OLX, Bukalapak dan rekan-rekan e-commerce lainnya yang menjamin keamanan privasi online para penggunanya. Sangat penting bagi pengguna untuk teredukasi dan mendapatkan informasi lengkap secara transparan mengenai keamanan privasi online mereka," imbuh Peko.
Adapun tujuan utama dari riset dan laporan yang dilakukan Opera ini sejatinya memang untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait isu privasi online. (yud/yud)











































