Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Kolom Telematika
Privasi di Internet: Tak Ada Istilah Makan Siang Gratis
Kolom Telematika

Privasi di Internet: Tak Ada Istilah Makan Siang Gratis


Penulis: Ondrej Vlcek - detikInet

Ondrej Vicek (Foto: Dok. Avast)
Jakarta - Tak banyak privasi yang bisa Anda dapatkan di internet sekarang. Ke manapun Anda berselancar – menjelajahi situs web, koneksi ke jejaring sosial dan akses suatu aplikasi – semua orang bisa mengetahui alamat IP dan lokasi di mana Anda tengah mengakses internet.

Informasi yang mereka dapat, bisa dihubungkan dengan profil demografi Anda, seperti usia, gender dan situs-situs web langganan.Β  Pengiklan di situs jejaring sosial bahkan dapat mencari tahu pandangan politik dan agama Anda, dan internet pun mampu mengetahui buku yang telah Anda baca, merek kosmetik apa yang biasa Anda gunakan, apakah Anda tengah hamil, dan status pernikahan Anda.

Terakhir, perusahaan mesin pencari dan provider layanan internet mengetahui semua hal tentang Anda. Kini, dengan adanya Internet of Things, perangkat yang terhubung dengan internet dapat mengumpulkan informasi yang lebih mendalam mengenai kehidupan kita. Β 

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, mobil kita akan mengingat ke mana saja kita pergi, berapa kecepatan kita mengemudi dan lagu apa saja yang kita putar selama dalam perjalanan. Sementara itu, jam tangan pintar (smart watch) kita dapat lebih mengetahui kondisi kesehatan kita daripada dokter pribadi. Privasi hanya menjadi sesuatu di masa lampau.

Kompromi Antara Kenyamanan dan Privasi

Dalam penggunaan internet sehari-hari, sadar atau tidak, kita telah melakukan kompromi antara kenyamanan dan privasi. Salah satu contoh adalah ketika kita mengakses Gmail, layanan email yang sangat populer dengan jumlah pengguna yang hampir mencapai satu miliar di seluruh dunia.

Sebagian besar pengguna Gmail tanpa disadari telah menerima iklan yang berhubungan dengan subyek email mereka. Hal ini terjadi karena setiap subyek email yang kita terima atau kirim akan dikirim ke sebuah mesin pengiklan yang kemudian akan menentukan konten yang relevan untuk dipasang sebagai iklan di dalam akun Gmail kita.

Misalnya, ketika mengirim email dengan subyek yang mengandung kata 'liburan', kita mungkin akan melihat iklan yang menawarkan tiket penerbangan.

Kemudian, ketika sedang mencari-cari barang di internet, Anda mungkin akan menyadari bahwa iklan yang ditampilkan selalu sesuai dengan kata-kata yang kita ketik ke dalam mesin pencari. Iklan jenis ini dikenal dengan istilah targeted advertisement, yang bisa sangat bermanfaat, namun juga dapat menjadi masalah atau bahkan membuat pengguna merasa tidak nyaman.

Misalnya bila satu komputer digunakan secara bersama-sama, mungkin pihak orang tua tidak ingin anak-anak mereka mengetahui riwayat pencarian mereka, dengan targeted advertisement hal ini sulit dihindari karena iklan disesuaikan dengan pencarian yang kita lakukan.

Melangkah lebih lanjut, kita selayaknya mulai menimbang perangkat pintar yang ingin kita gunakan. Salah satu bentuk pelanggaran terhadap privasi yang bisa kita alami adalah terpasangnya pelacak geografis – pada perangkat ponsel pintar hingga mobil.

Perangkat geotracking saat ini sudah menjadi fitur yang umum ditemui pada mobil dan hal ini mempermudah kita melacak lokasi pasangan atau anak, memantau kecepatan mereka dalam berkendara dan cara mereka mengemudi.

Sisi positifnya, fitur ini dapat mendorong pasangan atau anak kita mengemudi secara aman. Sisi negatifnya, pasangan atau anak kita merasa tidak nyaman bila terus dipantau. Terlebih, data yang terekam bisa saja dijual ke perusahaan asuransi, yang bisa menggunakan datanya sebagai argumen untuk menolak membayar klaim asuransi kecelakaan, misalnya, karena pengguna berkendara dengan kecepatan yang terlalu tinggi.

Sebagian besar konsumen mungkin sudah menyadari risiko-risiko yang dibawa oleh sebuah perangkat pintar. Namun demikian, ketika data dalam jumlah besar diberikan kepada beberapa perusahaan, pengguna sebenarnya sudah mengorbankan privasi mereka.

Perangkat Lunak Gratisan dan Kebiasaan Langsung Menyatakan Setuju

Salah satu sebab pengguna begitu mudah dan rela melepas privasi mereka adalah sebagian besar perangkat lunak tersedia untuk diunduh secara cuma-cuma.Β  Pada tahun 90-an, perangkat lunak masih dijual di toko dan dijual relatif mahal kepada masyarakat umum.

Kini, sebagian besar perangkat lunak dapat diunduh secara gratis. Konsekuensinya privasi dan keamanan konsumen kian terkorbankan oleh kebiasaan konsumen itu sendiri yang enggan membaca isi perjanjian yang disodorkan oleh perusahaan penyedia perangkat lunak tersebut.

Pertanyaan sebenarnya adalah: Apa yang diterima pengguna sebagai ganti dari privasi yang mereka korbankan? Dan apakah pengguna bersedia mengorbankan privasi mereka demi mendapatkan kemudahan yang ditawarkan perangkat lunak atau aplikasi gratisan tersebut?

Beberapa perusahaan terpercaya telah menawarkan perangkat lunak atau aplikasi yang sangat bermanfaat, seperti layanan email gratis, mesin pencari, pesan teks, jejaring sosial, pemantauan kesehatan, atau keselamatan anak, sehingga targeted advertising yang dilakukan perusahan jejaring sosial, mesin pencari dan layanan internet lainnya tidak pernah dipandang sebagai suatu risiko.

Semakin banyak sebuah aplikasi atau layanan internetΒ  mengenal Anda, seperti lokasi, hobi, dan kontak Anda, semakin akurat iklan yang mereka tampilkan di hadapan Anda. Beberapa orang lebih menyukai targeted advertisement karena lebih relevan dengan mereka, sementara beberapa lainnya melihatnya sebagai invasi atas suatu privasi.

Satu-satunya cara untuk terhindar sepenuhnya dari kegiatan mata-mata di era sekarang adalah dengan tidak menggunakan internet dan atau perangkat pintar sama sekali, dan atau layanan gratis yang dapat mengakses data sensitif terhadap targeted advertisement.

Ada beberapa perangkat yang tersedia di pasar, seperti add-on browser yang menyediakan informasi mengenai interaksi dengan situs sosial media dan jaringan periklanan yang membagikan data dan analisa untuk memperbaiki kinerja sebuah situs web.

Teknologi yang pintar dapat mengidentifikasi informasi tersebut sebagai cookies atau kode pemrograman yang terpasang di dalam situs web. Adapula aplikasi bagi perangkat mobile yang membantu pengguna mengetahui data apa saja yang bisa diakses aplikasi dan jaringan periklanan mana yang mereka layani.

Diperlukan Kolaborasi antara Industri dan Politik

Meski beragam solusi telah tersedia, pengaturan antara privasi dan kenyamanan tak selayaknya dibebankan kepada konsumen. Terinformasi secara 100% mengenai apa yang dilakukan pada data mereka bukan suatu hal yang mustahil bagi pengguna karena sebagian besar perusahaan tidak hanya mengkomunikasikan informasi seperti ini kepada basis konsumen mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan sebaiknya meningkatkan transparansi, menyodorkan kontrak persetujuan yang lebih bersahabat untuk dibaca dan mendidik konsumen. Para pembuat undang-undang juga harus menentukan seberapa jauh perusahaan boleh mengumpulkan dan mendistribusikan data pengguna.
Β  Β 
*) Penulis, Ondrej Vlcek merupakan Chief Operations Officer Avast. (ash/ash)
TAGS





Hide Ads