Tuduhan tersebut muncul dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pemerintah AS, yang awalnya hanya menyebut ada sejumlah orang dari negara lain yang mencoba merusak infrastruktur penting di Negeri Paman Sam itu.
Namun kini pemerintah AS sudah yakin bahwa pelaku penyerangan itu berasal dari Iran, atas perintah pemerintahan Iran dan Islamic Revolutionary Guard, dikutip dari Reuters, Senin (28/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya ada 46 institusi finansial besar dan perusahaan yang bergerak di sektor finansial menjadi target serangan itu. Antara lain adalah JPMorgan Chase, Wells Fargo dan American Express. Perusahaan telekomunikasi AT&T pun kabarnya juga sempat menjadi target seragan tersebut.
Selain itu ada juga serangan terhadap sebuah bendungan bernama Bowman Avenue Dam in Rye Brook, New York. Serangan tersebut dianggap sangat membahayakan karena dilakukan terhadap infrastruktur yang sangat penting.
Serangan terhadap bendungan itu gagal karena kebetulan sistem pembuka pintu bendungan sedang tak terhubung ke dalam jaringan internet. Saat serangan itu terjadi, ada perawatan rutin yang dilakukan di bendungan tersebut.
Tujuh orang hacker tersebut diduga menyerang menggunakan metode distributed denial of service (DDoS) secara terus menerus. Metode ini seringkali disebut bukanlah cara yang canggih untuk melakukan serangan, karena cuma membanjiri jaringan komputer dengan lalu lintas data yang sangat tinggi. (asj/ash)