Pertanyaan ini coba detikINET tanyakan kepada Vice President of Engineering Grab Arul Kumaravel saat ditemui di Singapura. Kebetulan penyedia layanan pemesanan kendaraan online ini baru memperkenalkan fitur GrabPay.
Arul mengatakan keamanan data pengguna harus menjadi prioritas bagi penyedia layanan ride sharing. Hal tersebut telah diterapkan pihaknya bahkan sebelum fitur GrabPay dirilis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vice President of Engineering Grab Arul Kumaravel (foto: Adi Fida Rahman/detikINET) |
"Kami menggunakan sejumlah provider untuk mengenkripsi data, mengorganisasi dan penyimpanan data. Ini untuk memberikan jaminan kemanan bagi pengguna," ujar pria berdarah India ini.
Pihak Grab pun coba bekerja sama dengan pihak bank terbesar di masing-masing negara. Gunanya makin meningkatkan kemanana saat pengguna melakukan pembayaran dengan kartu kredit atau debit.
"Pengguna tak perlu was-was lagi. Sistem keamanan GrabPay berlapis," klaim Arul.
Bicara soal GrabPay sendiri fitur ini memungkinkan penumpang untuk melakukan pembayaran secara praktis dengan menggunakan kartu kredit tanpa harus menghabiskan waktu lebih lama di taksi maupun GrabCar. Para penumpang pun diberikan kebebasan untuk membayar dengan tunai mau pun non-tunai sesuai keinginan mereka.
GrabPay saat ini tersedia di Singapura, Indonesia, Filipina dan Malaysia. Hanya saja baru mendukung pembayaran dengan satu kartu kredit. Barulah mulai akhir Januari nanti GrabPay akan memulain ndukung akun kartu kredit lebih dari satu. (afr/rou)
Vice President of Engineering Grab Arul Kumaravel (foto: Adi Fida Rahman/detikINET)