Akibat peretasan tersebut, database pengguna LizardStresser terbongkar ke publik. Dalam data yang bocor itu terungkap bahwa LizardStresser mempunyai sekitar 14.241 pendaftar, namun hanya beberapa ratus orang yang benar-benar menggunakan jasanya.
Lizard Stresser adalah situs yang menawarkan jasa untuk melakukan distributed denial of service (DDoS) untuk situs atau layanan tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pengamat keamanan dunia maya bernama Brian Krebs mengungkap bahwa LizardStresser menggunakan router milik perorangan yang sudah di-hack untuk melakukan serangannya. Namun ternyata LizardSquad tak mampu melindungi privasi penggunanya.
"Data-data pengguna LizardStresser tersimpan dalam bentuk file teks biasa. Dan jumlah deposit dari penggunanya itu bernilai lebih dari USD 11 ribu, dalam bentuk Bitcoin," tulis Krebs dalam blognya.
(asj/ash)