Ketika seorang hacker itu sudah memasuki tahap senior atau 'berumur', ia berpotensi menjadi seorang ahli IT di bidang keamanan. Namun untuk menjadi seorang hacker yang kompeten alias bukan yang ecek-ecek, prosesnya tidaklah mudah. "Susah jadi hacker," ujar Onno.
Menurut Onno, dibutuhkan banyak persyaratan untuk itu, di antaranya ia harus bisa ngoprek perangkat dan sistem TI, harus mengetahui soal sistem operasi hingga harus rela begadang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkannya, kota Jogjakarta adalah kota yang menjadi basis hacker paling kuat di mana sebagian besarnya berasal dari salah satu universitas swasta di sana.
Lalu, menyinggung mengenai kejahatan di dunia maya yang terjadi di Indonesia, mantan dosen ITB ini mengatakan bahwa banyak kasus penipuan internet di negara ini disebabkan karena asumsi yang salah.
"Banyak yang beranggapan bahwa internet itu milik orang kaya dan berpendidikan sehingga dianggap aman, padahal hal itu salah besar," ujar Onno.
Ia pun sempat menceritakan mengenai kasus penipuan yang mengakibatkan seorang wanita di Klaten, Jawa Tengah harus kehilangan uang ratusan juta rupiah.
Penipuan itu dikatakan Onno, hanya dilakukan via email secara bertahap oleh pelaku yang belakangan diketahui berasal dari Nigeria.
(sdj/ash)