×
Ad

Warna-warna di Matahari Ini Hilang, Tak Terlihat

ask - detikInet
Rabu, 31 Des 2025 17:30 WIB
Matahari dengan tiga warna yang tertangkap. Foto: JPL/NASA
Jakarta -

Walaupun Matahari kelihatannya bersinar sepenuhnya dalam warna putih, sebenarnya spektrum warnanya jauh lebih kompleks. Spektrum warna Matahari dari berbagai kompilasi observasi yang dikumpulkan National Solar Observatory di Kitt Peak, Amerika Serikat, 1980-an, menjadi gambarannya.

Ada beberapa fakta menarik tentang spektrum tersebut. Salah satu yang mungkin langsung dapat kamu perhatikan adalah bahwa cahaya paling terang berada pada panjang gelombang kuning-hijau, meskipun sinar Matahari tampak sepenuhnya tidak berwarna di langit.

Fitur lain yang jelas adalah adanya bercak-bercak gelap. Ini adalah garis Fraunhofer, dinamai menurut fisikawan Jerman Josef von Fraunhofer, yang mendokumentasikannya pada tahun 1814.

Spektrum resolusi tinggi Matahari yang direkam pada tahun 1984. Foto: (N.A. Sharp/KPNO/NOIRLab/NSO/NSF/AURA)

Garis-garis ini adalah garis absorpsi, dan fitur serupa dapat dilihat pada setiap bintang dan galaksi yang spektrumnya dapat diperoleh. Garis-garis ini disebabkan oleh absorpsi foton pada panjang gelombang tersebut oleh atom dan molekul di atmosfer Matahari. Unsur-unsur yang berbeda menyerap panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Ini adalah cara untuk mengetahui unsur apa saja yang ada di dalam bintang, galaksi, atau bahkan atmosfer planet. Sebagian besar garis Fraunhofer telah diidentifikasi, dan itulah mengapa kita akhirnya tahu bahwa Matahari -- yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium, seperti semua bintang -- juga memiliki banyak unsur seperti oksigen, natrium, kalsium, dan bahkan sejumlah kecil merkuri.

Melansir Science Alert, karena Matahari adalah bintang terdekat yang dapat kita akses, maka Matahari adalah bintang yang memiliki data spektral paling detail. Akan tetapi, ternyata ini belum cukup.

Dalam makalah tahun 2017, peneliti menyelidiki serangkaian garis tertentu yang hilang. Matahari sendiri memiliki atmosfer yang dinamis yang didominasi oleh konveksi dan medan magnet yang berubah-ubah secara drastis sehingga dapat mengganggu kemunculan fitur serapan.

Kemungkinan besar, faktor terbesar yang berkontribusi pada teka-teki ini adalah bahwa basis data garis atom dan molekul saat ini, meskipun besar, masih jauh dari lengkap. Menentukan sidik jari spektral dari atom atau molekul tertentu seringkali membutuhkan pengujian dan verifikasi, dan beberapa kelompok, seperti kelompok besi, sangat kompleks.

Namun, Matahari sendiri juga merupakan bagian besar dari masalah ini, dengan atmosfer yang dinamis dan bervariasi yang didominasi oleh konveksi dan medan magnet yang berubah-ubah secara drastis yang dapat mengganggu kemunculan fitur serapan.

Hasilnya adalah serangkaian garis misterius dalam spektrum matahari pada panjang gelombang yang tidak sesuai dengan spektrum sintetis, dan tidak dapat dikaitkan dengan serapan atom atau molekul yang diketahui.



Simak Video "HONOR 400 Lite: Smartphone 3 Jutaan dengan AI Camera Button"

(ask/rns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork