×
Ad

Elon Musk Prediksi Tidak Akan Ada Uang di Masa Depan

Aisyah Kamaliah - detikInet
Sabtu, 20 Des 2025 06:32 WIB
Ilustrasi uang. Foto: Getty Images/RODWORKS
Jakarta -

Orang terkaya di dunia, Elon Musk, memprediksi bahwa konsep uang akan menghilang di masa depan. Kata Bos SpaceX tersebut, gajian bakal tidak ada lagi, uang tunai pun menjadi tidak relevan.

"Saya pikir uang menghilang secara konsep, sejujurnya," ujarnya dalam podcast People by WTF.

Musk menyebut hal ini akan sedikit aneh, tapi di masa depan di mana semua orang dapat memiliki apapun, Anda tidak lagi membutuhkan uang sebagai 'basis data untuk alokasi tenaga kerja'. Jika AI dan robotika cukup besar untuk memenuhi semua kebutuhan manusia, maka uang tidak lagi diperlukan.

"Relevansinya menurun drastis," ungkap Musk.

Pada dasarnya, jika robot dapat membangun rumah, menanam makanan, memproduksi barang, dan bahkan menyediakan layanan seperti perawatan kesehatan dan pendidikan dengan biaya mendekati nol, maka upah berhenti menjadi mekanisme yang menentukan siapa mendapatkan apa.

Musk menunjuk seri The Culture karya Iain M. Banks sebagai 'bayangan' terbaiknya tentang dunia ini. Novel fiksi ilmiah tersebut menggambarkan masa depan utopis di mana warga dapat memiliki hampir semua yang mereka inginkan berkat AI. Hal ini membuat uang menjadi usang dan membiarkan warga bebas menghabiskan waktu mereka melakukan apa pun yang mereka sukai.

Ini adalah masa depan yang telah berulang kali diungkapkan Musk. Bahkan dua tahun lalu, ketika ChatGPT masih relatif baru, ia mengatakan kepada mantan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bahwa AI akan mampu melakukan segalanya dan bahwa pekerjaan akan secara efektif menjadi seperti hobi.

"Dalam waktu kurang dari 20 tahun -- tetapi mungkin bahkan hanya 10 atau 15 tahun -- kemajuan dalam AI dan robotika akan membawa kita ke titik di mana bekerja adalah pilihan," kata Musk.

Melansir Fortune, teknologi seperti ChatGPT dan Google Gemini telah meringankan beban beberapa pekerjaan yang memakan waktu, seperti pembersihan data, peringkasan, dan tugas administratif lainnya. Pada tahun 2029, sebuah survei tahun lalu menemukan bahwa AI akan menghemat waktu pekerja hingga 12 jam per minggu.

Sebenarnya prediksi-prediksi seperti ini bukan hal baru, Pada tahun 1930, John Maynard Keynes juga pernah meramal bahwa kemajuan teknologi akan memungkinkan orang untuk bekerja hanya 15 jam per minggu pada tahun 2030.

Ya memang sih, produktivitas memang meningkat pesat, namun tidak denga waktu luang. Sebaliknya, para pekerja sering diharapkan untuk melakukan lebih banyak, bukan lebih sedikit, dengan waktu yang dihemat.

Yang membuat momen ini berbeda adalah laju perubahan yang terjadi saat ini. AI bukanlah teori yang jauh atau fiksi ilmiah. AI sudah ada, dan bergerak dengan kecepatan yang bahkan membuat Bill Gates dan orang di balik ChatGPT, Sam Altman, khawatir.



Simak Video "Video: Trump Nggak Mau Hubungannya dengan Elon Musk Makin Memanas"

(ask/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork