Peristiwa Lingkungan Paling Ekstrem di Bumi Terjadi 6,2 Juta Tahun Lalu
Hide Ads

Peristiwa Lingkungan Paling Ekstrem di Bumi Terjadi 6,2 Juta Tahun Lalu

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 04 Okt 2025 05:45 WIB
Laut Merah terlihat dari luar angkasa.
Laut Merah tampak dari luar angkasa. Foto: NASA/ISS
Jakarta -

Jauh sebelum tercatat dalam Alkitab dan Al-Qur'an, Laut Merah memiliki sejarah yang aneh dan bergejolak. Jutaan tahun yang lalu, jalur air sempit antara Afrika dan Asia ini mengering total dan mengubah dasar laut menjadi dataran asin. Kemudian, tiba-tiba terisi kembali akibat banjir besar yang dahsyat.

Laut Merah pertama kali terbentuk sekitar 30 juta tahun yang lalu ketika Lempeng Arab dan Lempeng Afrika terpisah. Awalnya, laut ini merupakan lembah retakan sempit yang dipenuhi danau, kemudian menjadi teluk yang lebih lebar ketika dibanjiri oleh Laut Mediterania 23 juta tahun yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah periode ketika kehidupan laut berkembang pesat. Hal ini diketahui berkat kekayaan terumbu karang fosil yang ditemukan di sepanjang pantai utara dekat Duba dan Umlujj di Arab Saudi. Selama masa ini, Laut Merah mengalir secara alami ke Mediterania. Saat ini, jalur tersebut hanya bertahan melalui Terusan Suez buatan manusia.

Namun, kehidupan di Laut Merah dengan cepat punah sekitar 16 juta tahun lalu ketika air menjadi terlalu asin akibat penguapan yang intens dan sirkulasi yang buruk. Akhirnya, laut kehilangan begitu banyak air hingga lenyap. Hal ini kemungkinan besar terkait dengan krisis salinitas Messinian, yaitu gangguan geologis yang juga mengubah Laut Mediterania menjadi cekungan garam yang luas selama sekitar setengah juta tahun.

ADVERTISEMENT

Kekeringan ekstrem baru berakhir ketika banjir besar datang dari Samudra Hindia. Airnya menerobos Laut Merah, membanjirinya dengan air laut, dan menghubungkannya kembali dengan lautan dunia.

Kisah ini dirangkai dengan detail baru berkat sebuah studi terbaru oleh para ilmuwan di King Abdullah University of Science and Technology (KAUST). Dengan menggunakan pencitraan seismik, bukti mikrofosil, dan teknik penanggalan geokimia, mereka telah merinci bagaimana kekeringan total di cekungan Laut Merah terjadi. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Communications Earth & Environment.

"Temuan kami menunjukkan bahwa cekungan Laut Merah mencatat salah satu peristiwa lingkungan paling ekstrem di Bumi, ketika mengering sepenuhnya dan kemudian tiba-tiba terendam kembali sekitar 6,2 juta tahun yang lalu," ujar Dr. Tihana Pensa, penulis utama studi dari KAUST, dikutip dari IFL Science.

"Banjir tersebut mengubah cekungan, memulihkan kondisi laut, dan membentuk hubungan abadi Laut Merah dengan Samudra Hindia," tambahnya.

Bab-bab baru kisah Laut Merah masih terus ditulis. Penelitian menunjukkan bahwa pemanasan suhu menimbulkan masalah nyata bagi terumbu karang di kawasan tersebut, yang merupakan fondasi keanekaragaman hayati laut.

Laut Merah telah menghadapi pergolakan besar sebelumnya, sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian baru ini, tetapi hanya sedikit yang terjadi secepat perubahan yang sedang berlangsung saat ini.




(rns/rns)
Berita Terkait