Film baru China dengan judul 731, mengukir rekor box office dibandingkan film perang lain yang rilis di sana pada tahun 2025 ini. Film itu menggambarkan kekejaman eksperimen ilmiah militer Jepang saat dulu menjajah negara itu.
Film 731 mendramatisir unit eksperimen militer Jepang dengan nama sama, yang dulu dikenal melakukan percobaan kejam pada manusia. Saat premier 18 September, film itu meraup USD 62 juta dan makin bertambah saat ini.
Tanggal 18 September bertepatan peringatan 94 tahun Insiden Mukden tahun 1931, yang menandai dimulainya invasi Jepang ke Manchuria di timur laut China, dan yang dianggap Beijing awal Perang Dunia II.
Penggambaran film 731 berisiko mengobarkan ketegangan China dan Jepang. Menurut media China, Unit 731 melakukan uji coba pertengahan 1930-an hingga 1945 terhadap tahanan China, Korea, Rusia, dan Mongolia untuk mengembangkan senjata kuman, termasuk antraks dan pes.
"Film ini fokus pada kekejaman Unit 731 Jepang di masa perang, mengungkap kebenaran yang telah lama tersembunyi dan menjadi bagian dari upaya China mempromosikan keadilan historis dan memperkuat suaranya di panggung global," tulis Global Times yang dikelola pemerintah.
731 mengikuti kisah kesengsaraan tahanan Wang Yongzhang, yang diperankan aktorJiang Wu. Dia digambarkan sebagai pahlawan anti-Jepang yang memimpin para tahanan untuk melarikan diri. Beberapa adegan penyiksaan yang gamblang ditampilkan.
Film ini dijadwalkan akan dirilis di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, dan Malaysia. Namun tentu saja film itu takkan tayang di Jepang.
Sejarah Unit 731
Unit 731 atau Detasemen Manchu 731 meriset usaha perang biologi dan kimia Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan melakukan eksperimen mematikan terhadap manusia selama Perang China-Jepang Kedua (1937-1945) dan Perang Dunia II.
Perkiraan korban tewas bervariasi. Antara 1936 dan 1945, sekitar 14.000 korban dibunuh di Unit 731. Diperkirakan setidaknya 300.000 meninggal karena penyakit menular yang dipicu aktivitas Unit 731 dan fasilitas afiliasinya. Lokasinya di distrik Pingfang di Harbin, kota terbesar di negara boneka Jepang Manchukuo dan punya kantor cabang aktif di seluruh China dan Asia Tenggara.
(fyk/fay)