Studi: Cara Terbaik Bangun Ikatan Kimiawi dengan Kucing Kamu

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 17 Sep 2025 06:45 WIB
Halaman ke 1 dari 2
Studi: Cara Terbaik Bangun Ikatan Kimiawi dengan Kucing Kamu Foto: Getty Images/Nichapa Piyakuakul
Jakarta -

Kucing sering dianggap sebagai hewan yang mandiri dan sulit dipahami. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hubungan antara manusia dan kucing memiliki dasar kimiawi yang kuat, didorong oleh hormon "cinta" bernama oksitosin.

Hormon ini sama dengan yang membanjiri otak seorang ibu saat menggendong bayinya atau saat teman-teman berpelukan, menumbuhkan rasa percaya dan kasih sayang. Kini, penelitian menunjukkan oksitosin juga penting untuk ikatan antara kucing dan manusia.

Oksitosin: Kunci Ikatan Manusia dan Kucing

Dikutip dari Science Alert, Oksitosin adalah hormon yang memengaruhi ikatan sosial, kepercayaan, dan pengurangan stres pada manusia dan hewan. Studi pada 2005 menunjukkan bahwa oksitosin membuat manusia lebih mudah memercayai orang lain, sementara efek menenangkannya menekan hormon stres kortisol dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatik untuk relaksasi.

Meski hubungan oksitosin dengan ikatan anjing dan manusia sudah lama dipelajari, penelitian tentang kucing baru mulai mengungkap hal serupa. Kucing memang menunjukkan kasih sayang dengan cara yang lebih halus dibandingkan anjing, tetapi pemilik kucing kerap melaporkan perasaan tenang dan bahagia saat berinteraksi dengan peliharaan mereka.

Penelitian kini mendukung pengalaman ini. Sebuah studi di Jepang pada 2021 menemukan bahwa sesi membelai kucing selama beberapa menit meningkatkan kadar oksitosin dalam air liur pemilik.

Interaksi sederhana seperti berbicara dengan nada lembut atau mengelus kucing terbukti memicu lonjakan hormon ini, berbeda dengan saat tidak ada interaksi dengan kucing.

Aksi Kucing Foto: Boredpanda

Sentuhan Lembut dan Dengkuran: Pemicu Oksitosin

Penelitian lebih lanjut pada Februari 2025 menunjukkan bahwa kontak fisik yang lembut, seperti membelai, memeluk, atau bermain dengan kucing, meningkatkan kadar oksitosin baik pada manusia maupun kucing-selama interaksi tersebut tidak dipaksakan. Kucing yang terikat erat dengan pemiliknya, misalnya dengan duduk di pangkuan atau menyenggol, menunjukkan peningkatan oksitosin yang signifikan.

Semakin lama waktu yang dihabiskan bersama, semakin besar efeknya.Namun, kucing dengan sifat menghindar atau cemas menunjukkan respons berbeda. Kucing yang tidak suka disentuh atau merasa terpojok cenderung tidak mengalami peningkatan oksitosin, bahkan kadarnya bisa menurun jika dipaksa berinteraksi. Ini menegaskan pentingnya menghormati batasan kucing untuk membangun ikatan yang sehat.



Simak Video "Video: Tips Menjaga Kewarasan di Tengah Situasi Indonesia saat Ini"

(afr/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork