Tanda Kehidupan di Mars, Peneliti: Masih Tahap Jasad Renik

NASA mengumumkan penemuan tanda kehidupan di Mars yang dirasa paling jelas yang pernah ada. Kata peneliti BRIN, tanda itu baru berupa jasad renik.

Hal ini dijelaskan oleh Prof Thomas Djamaluddin Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bidang Astronomi dan Astrofisika kepada detikINET, Kamis (11/9/2025).

"Dari misi ke Mars sebelumnya, dijumpai adanya bekas aliran air yang sudah mengering. Diduga kuat dulunya di Mars ada air yang kemudian habis karena medan magnetik yang menghilang. Ketiadaan medan magnetik menyebabkan Mars tidak punya pelindung dari angin matahari. Uap air karena pemanasan langsung hilang tersapu angin matahari," jabarnya melalui pesan singkat.

Menurut Djamal, tidak ada siklus hidrologi yang mirip seperti di Bumi di Planet Mars. Maka dari itu, dalam waktu miliaran atau ratusan juta tahun, air permukaannya mengering.

Lebih lanjut, karena air adalah sumber kehidupan, maka diduga di tempat-tempat bekas endapan air ada sisa kehidupan (biosignature) dari hasil biokimia makhluk hidup. NASA pun mengirimkan rover Preseverance ke wilayah endapan dari sungai kuno.

"Tahun lalu (yang hasilnya baru dipublikasikan) diperoleh sampel tanah yang mengandung biosignature atau tanda-tanda kimiawi bahwa material tanah Mars yang diteliti mengandung zat kimia yang hanya dihasilkan oleh sisa makhluk hidup," ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) periode 2014-2021 tersebut.

Akan tetapi, kehidupan kuno yang ditemukan di Mars baru sekadar jasad renik. Jasad renik adalah makhluk hidup berukuran sangat kecil yang hanya bisa dilihat di bawah lensa mikroskop. Contohnya bakteri, virus, jamur, ragi dan protozoa.

"Kehidupan kuno yang ada di Mars baru sampai tahap jasad renik, belum membentuk makhluk bersel banyak," tambahnya.

Pengumuman mengenai penemuan tanda kehidupan di Mars yang diklaim 'paling jelas' disampaikan oleh NASA melalui situs resminya. Kamu bisa membacanya di SINI.