Horor Kepala Ular Kobra Terpenggal Masih Bisa Gigit Manusia
Hide Ads

Horor Kepala Ular Kobra Terpenggal Masih Bisa Gigit Manusia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 26 Agu 2025 16:10 WIB
Kisah Tragis Tewas Dipatuk King Cobra: Irma Bule, Aril sampai Pawang
Horor Kepala Ular Kobra Terpenggal Masih Bisa Gigit Manusia. Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Spesies ular mematikan seperti kobra dan ular krait di India ternyata masih dapat menggigit dan menyuntikkan bisa bahkan setelah hewan tersebut mati. Kok bisa?

Sebelumnya, kemampuan menyuntikkan bisa setelah mati dianggap terbatas pada sekelompok spesies ular, termasuk ular derik Amerika, ular kepala tembaga, kobra penyembur Asia dan sub-Sahara, serta ular hitam perut merah Australia.

Namun studi baru di negara bagian Assam di India dalam jurnal Frontiers in Tropical Disease, mengonfirmasi kobra penyembur India dan ular krait juga dapat menyuntikkan bisa beberapa jam setelah kematiannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim peneliti, dipimpin Susmita Thakur dari Namrup College, mendokumentasikan tiga insiden, dua melibatkan ular kobra jenis Naja kaouthia dan satu melibatkan ular krait hitam (Bungarus lividus).

ADVERTISEMENT

Dalam kasus pertama, pria berusia 45 tahun menemukan ular menyerang ayam di rumahnya dan membunuhnya dengan memenggal kepalanya. Namun, ketika membuang mayatnya, ia digigit kepala ular itu di ibu jari kanannya. Gigitan itu diikuti rasa sakit hebat yang menjalar hingga ke bahunya.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, pria berusia 45 tahun itu mengalami muntah berulang kali dan rasa sakit tak tertahankan sementara tempat gigitan mulai menghitam. Dokter memberikan antibisa intravena bersama parasetamol untuk meredakan nyeri.

"Rasa sakit berkurang secara signifikan setelah perawatan ini," catat para peneliti. Dikutip detikINET dari Independent, pasien dipulangkan setelah 20 hari.

Kasus kedua, seorang pria di sawah tanpa sadar menabrak seekor kobra dengan traktor. Saat turun dari traktor, ular itu yang diduga sudah mati, menggigit kakinya. "Pasien mengeluh nyeri hebat, pembengkakan progresif, dan perubahan warna nyata di lokasi gigitan," tulis ilmuwan. Ia juga muntah.

"Meskipun tergencet dan diduga mati beberapa jam, ular itu mampu memberikan gigitan berbisa, yang membutuhkan perawatan antibisa dan perawatan luka yang lebih lama," tulis mereka.

Dalam insiden ketiga, seekor ular hitam memasuki sebuah rumah, lalu dibunuh dan jasadnya dibuang di halaman belakang. Seorang tetangga yang datang untuk melihat menangkap ular itu di bagian kepala dan digigit di jari kelingking tangan kanannya. Dalam beberapa jam, tetangga tersebut mulai mengalami kesulitan menelan dan kelopak mata menurun.

Dokter mengidentifikasi ular itu sebagai ular krait hitam (Bungarus lividus) yang telah mati 3 jam. Meski diberikan 20 vial antibisa, pasien tetap tidak responsif, dan memburuk. "Ia secara bertahap menjadi lumpuh dan tidak responsif terhadap perintah verbal," tulis para peneliti.

Kondisi pasien membaik setelah 43 jam diberikan bantuan pernapasan, dan ia dipulangkan dari rumah sakit dalam kesehatan yang baik setelah enam hari.

Berdasarkan kasus-kasus ini, para peneliti memperingatkan bahwa bahkan setelah mengalami cedera yang fatal, beberapa ular masih dapat menggigit dan menyuntikkan racun, berpotensi menyebabkan komplikasi yang parah.

Para peneliti menemukan bahwa sistem bisa ular tertentu memungkinkan mereka mengeluarkan bisa bahkan setelah mati karena struktur yang unik. Kelenjar bisa, terhubung ke taring berongga, masih dapat melepaskan bisa jika tidak sengaja ditekan saat memegang kepala yang terpenggal. Itu bisa menyebabkan gejala parah yang serupa dengan gigitan ular hidup.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Momen Warga di Gorontalo Panik Ada Ular Kobra 2 Meter Masuk Rumah"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)
Berita Terkait