Myloplus sauron, ikan Amazon yang baru-baru ini dideskripsikan, sekilas tampak menakutkan. Tubuhnya yang bulat dan keperakan dihiasi garis hitam mencolok yang meruncing ke arah perut, pola yang mengingatkan pada 'Mata Sauron' yang berapi-api dalam cerita The Lord of the Rings.
Namun, penampilan bisa menipu. Meski masih jenis piranha, ia bukan karnivora atau pemakan daging, melainkan herbivora yang cinta damai dan dilengkapi dengan gigi geraham seperti manusia. Ibaratnya, berwujud piranha tapi vegetarian.
Dr. Rupert Collins dari Natural History Museum di London, Inggris, kurator senior ikan, turut memimpin tim internasional yang bertanggung jawab atas penemuan ini.
"Begitu rekan-rekan saya menyarankan nama untuk ikan ini, kami langsung tahu nama itu cocok untuknya. Polanya sangat mirip Mata Sauron, terutama dengan bercak-bercak oranye di tubuhnya," kata Collins seperti dikutip dari Live Science, Rabu (13/8/2025).
Mengenal Myloplus Sauron
Myloplus sauron termasuk dalam famili Serrasalmidae, klan yang sama yang mencakup piranha yang terkenal. Kerabatnya yang disebut pacu sebagian besar adalah pemakan tumbuhan, dan spesies baru ini mengikuti jejak tersebut, menggunakan gigi datar dan pendek untuk mengunyah buah dan biji, bukan daging.
Jika diamati lebih dekat, gigi-gigi itu tampak memiliki mahkota berbentuk persegi dan tonjolan email gigi yang mencengkeram dan menghancurkan makanan berserat.
Kode DNA dan hitungan sisik terperinci memastikan bahwa ikan tersebut berbeda dari dua ikan pacu yang mirip dan sudah lama dikelompokkan bersama dengan M. schomburgkii.
Alat genetik tersebut mengungkap tiga garis keturunan terpisah: M. sauron yang baru diberi nama di Sungai Xingu, M. aylan di anak sungai Amazon barat, dan M. schomburgkii yang didiagnosis ulang tersebar di sungai-sungai perisai lebih jauh ke utara dan timur.
Habitat Ikan Mata Sauron
Air jernih berbatu Sungai Xingu memungkinkan sinar Matahari mencapai dasar sungai, mengubah ikan menjadi papan reklame hidup. M. sauron memperkuat sorotan itu dengan semburat jingga cerah di sisi tubuhnya dan sirip merah darah yang menonjolkan garis tengahnya.
Collins mencatat bahwa menamai suatu spesies berdasarkan ikon budaya membantu orang mengingat penemuan tersebut dan yang lebih penting, sungai tempat spesies itu berada.
Simak Video "Video Peneliti BRIN Temukan Spesies Baru, Kadal Buta dari Pulau Buton"
(rns/fay)