Dalam sebuah studi terobosan yang baru-baru ini diterbitkan di Icarus, tim peneliti internasional memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI untuk mengungkap lubang dan skylight Bulan.
Ini adalah fitur permukaan misterius yang mungkin berfungsi sebagai pintu masuk ke gua lava tersembunyi di bawah permukaan Bulan.
Temuan ini memiliki potensi besar untuk memajukan misi eksplorasi robotik dan manusia di masa depan. Studi ini menguraikan bagaimana AI dan algoritma pembelajaran mesin digunakan untuk mengidentifikasi fitur Bulan yang sebelumnya tidak terdeteksi, seperti lubang dan skylight ini, yang dapat terbukti penting dalam memahami sejarah vulkanik Bulan, serta melindungi astronaut dari lingkungan Bulan yang ekstrem.
Model berbasis AI seperti ESSA (Entrances to Sub-Surface Areas) telah digunakan untuk memproses citra orbit dan mengidentifikasi lubang serta skylight baru di Maria Bulan, dataran vulkanik Bulan.
Penggunaan AI dalam konteks ini membuka pintu bagi metode eksplorasi baru, yang mengandalkan kemampuan pemrosesan canggih pembelajaran mendalam, alih-alih metode manual tradisional yang lebih lambat.
Dengan basis data citra Bulan yang terus berkembang, AI kini siap untuk mengungkap situs-situs baru yang menarik secara ilmiah, tidak hanya mengungkap masa lalu Bulan tetapi juga menawarkan potensi perlindungan bagi para astronaut dalam misi-misi mendatang.
Simak Video "Video: Momen Bulan Purnama Mencapai Titik Terendah di Langit China"
(rns/fay)