Otak Babi Bisa Bertahan Hidup 5 Jam di Luar Tubuhnya
Hide Ads

Otak Babi Bisa Bertahan Hidup 5 Jam di Luar Tubuhnya

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 24 Mar 2025 17:04 WIB
Otak
Otak babi memiliki beberapa kesamaan dengan otak manusia, secara anatomi. Foto: IFL Science
Jakarta -

Ilmuwan berhasil memungkinkan otak babi bisa bertahan hidup selama lima jam di luar tubuhnya menggunakan mesin baru yang dikembangkan oleh UT Southwestern Medical Center.

Sistem yang baru dikembangkan ini memungkinkan otak diisolasi dari bagian tubuh lainnya menggunakan pompa buatan super pintar yang menjaga suplai darahnya.

Untuk meniru sirkulasi darah yang sebenarnya, perangkat tersebut dapat mengubah komposisi darah secara halus dan menyesuaikan alirannya untuk berbagai variabel, termasuk tekanan darah, volume, suhu, oksigenasi, dan nutrisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dimungkinkan melalui algoritma komputerisasi yang memantau tekanan darah, aliran, denyut nadi, dan faktor-faktor lainnya.

Dalam penelitian ini, sistem tersebut diuji pada otak babi ternak (Sus scrofa domesticus). Setelah dihubungkan ke perangkat, aktivitas otak dipantau menggunakan elektrokortikografi berkelanjutan dan perekaman elektroda kedalaman otak.

ADVERTISEMENT

Menurut para peneliti, sangat sedikit bahkan nyaris tidak ada perubahan dalam aktivitas otak dan pengukuran lainnya selama lima jam otak diisolasi dari bagian tubuh hewan lainnya.

"Metode baru ini memungkinkan penelitian yang berfokus pada otak secara independen dari tubuh, yang memungkinkan kita untuk menjawab pertanyaan fisiologis dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Dr Juan Pascual, penulis studi dan Profesor Neurologi, Pediatri, dan Fisiologi di UT Southwestern, dikutip dari IFL Science, Senin (24/3/2025).

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports tersebut, para ilmuwan yang mengembangkan perangkat ini berpendapat bahwa alat tersebut memungkinkan para peneliti memahami bagaimana aspek-aspek tertentu dari otak bekerja, terlepas dari pengaruh tubuh.

Mereka telah menggunakan sistem mereka untuk mempelajari tentang dampak gula darah rendah pada otak. Hal ini sering kali sulit dipelajari pada model hewan biasa karena tubuh dapat mengompensasi sebagian gula darah rendah dengan mengubah metabolisme, yang mengubah otak. Tanpa tubuh, masalah seperti itu tidak akan muncul.

Para peneliti juga tertarik menggunakan perangkat ini sebagai sistem bypass kardiopulmoner, 'mesin jantung-paru' yang menjaga aliran darah selama operasi jantung dan transplantasi. Dr Pascual mengatakan perangkat ini telah dipatenkan untuk menguji efektivitasnya dalam pekerjaan ini.

Ini bukan pertama kalinya peneliti mencoba ide mengisolasi otak dari tubuh. Ilmuwan lain sebelumnya telah mengisolasi kepala anjing dan monyet.




(rns/fay)