.webp)
Di wilayah yang tidak terjangkau sinar Matahari, para ilmuwan telah menemukan sesuatu yang luar biasa. Lebih dari 1.000 meter di bawah Laut Karibia, sebuah ekspedisi laut dalam telah mengungkap makhluk misterius yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya di wilayah ini.
Berbekal teknologi bawah air yang canggih, para peneliti menangkap rekaman langka dari spesies yang sulit ditangkap ini, membuat para ahli kagum akan adaptasinya terhadap kehidupan di wilayah jurang ini.
Dipuji sebagai langkah monumental dalam eksplorasi laut dalam, penemuan ini mengungkap ekosistem yang belum dipetakan di kedalaman laut. Spesies tersebut, yang beradaptasi dengan sempurna terhadap lingkungan ekstremnya, menawarkan sekilas gambaran tentang ketahanan hidup di salah satu tempat yang paling tidak ramah di Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Daily Galaxy, Kamis (26/12/2024), penemuan ini diawali dengan misi berani yang dipimpin oleh organisasi nirlaba Beneath The Waves, bekerja sama dengan Departemen Lingkungan Hidup Kepulauan Cayman.
Para peneliti menggunakan deep-sea baited remote underwater video systems (dBRUVS) untuk menjelajahi keanekaragaman hayati dataran abisal di lepas pantai Little Cayman.
Saat kamera turun di kedalaman 1.054 meter, sebuah bayangan muncul, mengitari umpan dengan gerakan yang disengaja. Ini bukan pertemuan biasa, karena merupakan penampakan pertama yang terdokumentasi dari spesies yang sulit ditangkap ini di wilayah tersebut.
 Hiu dogfish berkulit kasar (Centroscymnus owstonii). Foto: Department of Environment of the Cayman Islands |
Peneliti utama Olivia Dixon menggambarkan momen tersebut sebagai momen yang mendebarkan sekaligus penting. "Laut dalam merupakan salah satu wilayah yang paling jarang dieksplorasi di Bumi. Memahami bagaimana spesies tersebar di lokasi-lokasi ini sangat penting untuk melindungi hewan dan habitatnya secara bermakna," ujarnya.
Makhluk itu diidentifikasi sebagai hiu dogfish berkulit kasar (Centroscymnus owstonii). Hewan ini dikenal karena kulitnya yang bertekstur kasar dan sifatnya yang suka bersembunyi, dan ahli bertahan hidup di laut dalam. Adaptasinya memungkinkannya untuk berkembang biak di lingkungan dengan tekanan ekstrem, suhu dingin, dan sumber makanan terbatas.
Penemuan ini menandai penampakan pertama ikan dogfish berkulit kasar yang tercatat di Laut Karibia bagian tengah, memperluas pengetahuan tentang jangkauan geografisnya. Meskipun sifatnya sulit dipahami, para ilmuwan mampu mendokumentasikan detail penting tentang spesies yang menarik ini.
Keberadaan hiu hiu kulit kasar di Laut Karibia bagian tengah menimbulkan pertanyaan menarik tentang distribusi spesies laut dalam. Hiu ini jarang terlihat, sehingga setiap penampakannya menjadi tambahan yang berharga bagi catatan ilmiah.
Dengan mempelajari hiu ini dan hiu-hiu lainnya yang sejenis, para peneliti berharap dapat lebih memahami bagaimana kehidupan berkembang di laut dalam.
(rns/hps)
