Pertandingan sepakbola Bahrain Vs Indonesia akan berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024), dimulai pukul 23.00 WIB. Timnas Bahrain punya sebutan Dilmun Warriors, ternyata ada legendanya.
Legenda ini ada dalam sejarah arkeologi Bahrain, dan buktinya tersimpan di Museum Nasional Bahrain. Museum tersebut memamerkan sebuah lukisan menawan yang menggambarkan kisah epik Mesopotamia kuno tentang Gilgamesh dan Enki (alias Enkidu).
Hubungan antara Gilgamesh dan peradaban Dilmun terletak pada referensi kisah epik tersebut terhadap Dilmun (Bahrain modern) sebagai tanah surgawi yang penuh kebahagiaan dan awet muda. Museum ini memiliki seluruh aula yang didedikasikan untuk peradaban Dilmun, yang bertahan di wilayah ini dari 5.000 SM hingga 400 SM.
Setiap elemen dalam lukisan ini kaya akan simbolisme, yang mencerminkan tema dan motif dari kisah epik kuno. Di sebelah kanan, Gilgamesh digambarkan sedang memegang seekor singa di tangan kirinya dan seekor ular di tangan kanannya.
Kedua hewan ini sangat simbolis. Singa melambangkan kerajaan, yang merujuk pada Gilgamesh sebagai Raja Uruk, dan ular melambangkan berbagai elemen positif dan negatif, yang berada di bawah kendali Gilgamesh.
Di sebelah kiri lukisan ini adalah Enki, yang dari bahunya mengalir dua sungai, Tigris dan Efrat. Ikan berlimpah di kedua sungai tersebut, sebuah tanda bahwa Enki dipandang sebagai pemberi kehidupan dan rezeki. Elang yang bertengger di lengan Enki melambangkan keberanian, kekuatan, dan keabadian.
Dalam cerita tersebut, tidak ada tanda-tanda pertikaian awal antara Gilgamesh dan Enki. Kemungkinan besar, cerita tersebut menggambarkan dua makhluk mistis pada tahap akhir cerita epik, saat keduanya berubah karena persahabatan mereka.
Gilgamesh, yang digambarkan sebagai raja-prajurit yang tangguh, memancarkan kekuatan dan otoritas, sementara Enkidu, yang liar dan tak terkendali, mewujudkan kekuatan alam yang utama. Keduanya siap untuk memulai serangkaian petualangan dan konfrontasi yang berani dengan para dewa dan monster.
Pihak museum dengan tegas menyatakan jika benda-benda yang dipamerkan adalah replika, dan tidak terkait dengan gambaran ini. Oleh karena itu, banyak yang tergoda menyimpulkan bahwa ini adalah artefak berusia 4.000 tahun.
Namun, gambaran ini tampak sangat terawat sehingga perlu diragukan. Keberlangsungan dua corak biru yang menonjolkan sungai dan ikan dengan sempurna hampir mustahil. Dapat dikatakan bahwa meskipun ini adalah artefak asli, kemungkinan besar artefak ini telah mengalami banyak restorasi.
Simak Video "Video Timnas Indonesia dan Bahrain Berapi-api Jelang Laga Hari Ini"
(rns/rns)