Viral Sound Horeg Menggelegar, Waspada Paparan Suara Keras
Hide Ads

Viral Sound Horeg Menggelegar, Waspada Paparan Suara Keras

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 21 Agu 2024 07:45 WIB
Warga Kudus menyiapkan sound horeg untuk memeriahkan takbiran, Senin (8/4/2024).
Ilustrasi sound horeg. Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Jakarta -

Viral di media sosial, seorang wanita warga Pati, Jawa Tengah, nyaris dikeroyok karena menyiram rombongan karnaval sound horeg lantaran terganggu oleh suaranya. Paparan suara keras seperti sound horeg memang bisa berdampak buruk pada pendengaran dan lingkungan sekitar.

Sound horeg adalah rangkaian sound system berukuran besar yang mengeluarkan getaran suara sangat keras dan menggelegar. Suara tingkat kebisingan yang dihasilkan dari sound horeg disebut bisa mencapai lebih dari 135 desibel. Getarannya bahkan bisa sampai menggetarkan kaca dan rumah.

Hana Arisesa M.Eng, Ketua Kelompok Riset Radio Frekuensi, Microwave, Akustik, dan Photonic, Pusat Riset Telekomunikasi Organisasi Riset Elektronika dan Informatika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa pada dasarnya speaker horeg mengeluarkan gelombang suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelombang suara itu ada frekuensinya dari 20-20.000 Hertz yang kebanyakan telinga manusia bisa mendengarkan bunyi itu. Kalau kita bisa mendengar bunyinya, berarti itu sudah masuk ke dalam rentang frekuensi audio. Tapi berapa desibel keluarannya, saya tidak tahu karena harus dihitung," ujarnya saat dihubungi detikINET, Selasa (20/8/2024).

"Hanya saja, dalam hal ini bukan masalah frekuensinya, tetapi kekuatannya. Kita harus mengukur. Biasanya gelombang bunyi itu diukur dalam satuan desibel. Seberapa besar desibel yang akan berpengaruh ke kita, itu yang menentukan nyaman atau tidak nyaman, bahaya atau tidak bahayanya bagi kita manusia, karena telinga kita masuk dalam pendengaran frekuensi audio," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun jika melihat keluhan masyarakat dan berbagai pemberitaan, menurut Hana, speaker horeg kekuatannya memang terlalu besar dan mengganggu pendengaran manusia serta lingkungan sekitar.

"Karena fenomena ini terbilang baru, belum ada yang terjun langsung meneliti secara khusus. Tapi patokannya kalau sudah sampai kaca bergetar seperti yang diceritakan warga dan yang diberitakan, berarti memang sekuat itu dan tentu tidak nyaman bagi pendengaran manusia," kata Hana.

Terkait hal ini, Hana menyarankan sebaiknya masyarakat mengikuti aturan mengenai tingkat kebisingan yang diperbolehkan. Bahkan, ketentuan itu termuat dalam Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

"Ada aturan soal ini, mungkin masing-masing Perda, Kementerian Lingkungan Hidup mengatur ini, seberapa tingkat kebisingan yang diperbolehkan di berbagai macam titik, berbagai macam lokasi dan tempat sehingga tidak akan mengganggu," jelasnya.

Lebih penting lagi, masyarakat harus mengetahui adanya aturan ini agar tidak asal membuat suara. "Masyarakat juga harus mengetahui aturan ini, harus sesuai dengan peraturan tidak merugikan, membuat bising lingkungan baik indoor ataupun outdoor," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Pati yang menyiram rombongan karnaval sound horeg nyaris dikeroyok. Kepada media, S, inisial warga tersebut, bercerita ia sebenarnya sudah berpesan kepada panitia supaya mengecilkan suara sound horeg melewati rumah, sebab ia terganggu mengingat suaranya sampai menggetarkan kaca rumah.

"Ternyata di depan rumah malah lama. Jadinya seakan saya getaran di dada begitu kuat, rumah seakan goyang, sound itu kan menghancurkan perabotan rumah," kata S ditemui media di rumahnya di Desa Waturoyo, Senin (12/8).

S mengungkapkan ia segera meminta rombongan karnaval supaya segera bergerak. Namun, mereka tidak juga beranjak. Lantas, ia mengambil selang air di depan rumahnya dan mengarahkannya ke rombongan karnaval sound horeg.

Ia menyebutkan, air disemprotkan hanya mengenai bagian bak truk, tidak sampai mengenai sound horeg. "Kan selang airnya sedikit, saya semprot kena bak truk, bukan saya siram pakai ember, nyata-nyata kelihatan videonya," ujar dia.

Peserta yang tidak terima kemudian mendekatinya dan seperti yang terekam dalam video, terjadi adu mulut dengan S sebelum dilerai.




(rns/fay)