Heboh Serigala Utuh Berusia 44.000 Tahun Ditemukan di Siberia
Hide Ads

Heboh Serigala Utuh Berusia 44.000 Tahun Ditemukan di Siberia

Mohammad Frizki Pratama - detikInet
Kamis, 27 Jun 2024 20:00 WIB
Fosil serigala purba
Heboh Serigala Utuh Berusia 44.000 Tahun Ditemukan di Siberia. Foto: Live Science
Jakarta -

Dalam penemuan untuk pertama kalinya, seekor mumi serigala dengan bagian tubuh lengkap berhasil dikeluarkan dari lapisan es di Siberia, setelah terkurung selama lebih dari 44.000 tahun.

Dilansir detikINET dari Live Science, ilmuwan telah menyelesaikan nekropsi (otopsi hewan) pada predator purba ini. Hewan purba ini ditemukan di sebuah sungai di Yakutia pada tahun 2021.

Menurut pernyataan dari North-Eastern Federal University di Yakutsk, ini adalah serigala dewasa dalam kondisi lengkap dari akhir Pleistosen (2,6 juta hingga 11.700 tahun yang lalu), yang pertama kali ditemukan. Para ilmuwan menyatakan bahwa penemuan ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan di wilayah tersebut selama zaman es terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto-foto dari nekropsi menunjukkan tubuh mumi serigala dengan detail yang sangat indah. Hewan itu diawetkan di dalam lapisan es melalui jenis mumifikasi yang melibatkan kondisi dingin dan kering.

Jaringan lunaknya mengalami dehidrasi, sehingga memungkinkan tubuh diawetkan dalam kondisi beku. Para peneliti mengambil sampel organ dalam dan saluran pencernaan serigala untuk mendeteksi virus dan mikrobiota purba, serta untuk memahami pola makannya saat mati.

ADVERTISEMENT
Fosil serigala purbaFosil serigala purba utuh. Foto: Live Science

"Perutnya telah diawetkan dalam bentuk yang terpisah, tidak ada kontaminasi, jadi tugas ini tidak sepele. Kami berharap dapat memperoleh gambaran tentang biota dari zaman Pleistosen kuno." kata Albert Protopopov, kepala departemen studi fauna mammoth dari Academy of Sciences of Yakutia, dalam sebuah pernyataan.

Menurutnya, serigala itu adalah predator besar yang aktif, berdasarkan analisis gigi yang menunjukkan jenis kelamin jantan. Ini membantu ilmuwan memahami pola makan serigala dan mangsanya.

Dalam nekropsi ini, aspek penting lainnya juga terlihat dalam penelitian virus purba yang mungkin ada pada serigala tersebut. Artemy Goncharov dari North-Western State Medical University Rusia, yang terlibat dalam analisis tim tersebut, mengatakan bahwa temuan bakteri hidup dalam fosil hewan dapat memberikan wawasan tentang kehidupan zaman kuno.

Dia mengatakan proyek penelitian ini akan membantu pemahaman mereka tentang komunitas mikroba purba dan peran bakteri berbahaya selama periode tersebut.

"Ada kemungkinan akan ditemukan mikroorganisme yang dapat digunakan dalam pengobatan dan bioteknologi sebagai penghasil zat aktif biologis yang menjanjikan," jelasnya.

Nekropsi serigala ini merupakan bagian dari proyek berkelanjutan untuk mempelajari satwa liar zaman Pleistosen di wilayah tersebut. Tim sedang mengkaji spesies lain seperti kelinci, kuda, dan beruang dari zaman Holosen.

Mereka berfokus pada analisis genom serigala untuk memahami hubungannya dengan serigala purba lainnya di wilayah tersebut serta perbandingannya dengan kerabatnya yang masih hidup. Rencananya, tim akan mulai mempelajari serigala purba lain yang ditemukan di Nizhnekolymsk, Siberia timur laut, pada tahun 2023.

*Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(fyk/fyk)