Penemuan 400 Jejak Kaki di Gunung Dinosaurus China

Sebanyak lebih dari 400 jejak kaki dinosaurus dari awal periode kapur telah ditemukan di Chuxiong Yi, Provinsi Yunan, China. Uniknya, fosil-fosil tersebut ditemukan di Pegunungan Konglongshan, yang berarti Gunung Dinosaurus.

Dilansir detikINET dari China Daily, Sabtu (1/6/2024) Wang Tao selaku kepala pusat penelitian dan perlindungan fosil dinosaurus di Kota Lufeng menjelaskan, pengamatan di lokasi temuan menunjukkan bahwa lapisan batuan yang mengandung jejak kaki dinosaurus itu berasal dari sekitar 120 juta tahun yang lalu.

Wang menambahkan bahwa fosil-fosil tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis yaitu:

• Jejak kaki besar yang menyerupai jejak kaki Sauropada, seperti Diplodocus
• Jejak kaki yang menyerupai jejak kaki Theropoda, seperti Tyrannosaurus
• Jejak kaki dengan lekukan yang mencolok pada bagian depan, yang mengindikasikan bahwa dinosaurus tersebut berjalan dengan jari-jari kakinya yang menyentuh tanah dan mungkin termasuk dalam jenis Stegosaurus atau Ankylosaurus.

"Berdasarkan pengamatan di lokasi, diperkirakan bahwa area ini mungkin terletak di tepi danau, dikelilingi oleh vegetasi yang melimpah," kata Wang.

"Setelah berbagai jenis dinosaurus selesai makan, mereka mungkin datang ke danau untuk minum air dan masuk ke lumpur dan pasir di tepi danau," lanjutnya.

Konglongshan, atau 'gunung dinosaurus', merupakan area penemuan fosil jejak kaki dinosaurus yang cukup banyak ditemukan. Namun, Wang menjelaskan bahwa penemuan dengan skala dan keragaman seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengindikasikan keberadaan populasi dinosaurus yang beragam di daerah Lufeng pada awal periode Kapur.

Sejak tahun 1938, lebih dari 120 fosil dinosaurus telah digali di Lufeng, namun belum ada satu pun dari periode kapur yang ditemukan sebelumnya. Wang mengatakan bahwa jejak kaki dinosaurus yang baru ditemukan ini sangat penting bagi upaya masa depan untuk menemukan fosil dinosaurus dari periode kapur di daerah tersebut.

*) Artikel ini ditulis oleh Mohammad Frizki Pratama, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.