.webp)
Mars adalah rumah bagi beberapa bentang alam yang menakjubkan, mulai dari gunung berapi yang lima kali tinggi Everest hingga ladang yang disebut Ghost Dunes atau Bukit Pasir Hantu.
Dengan gencarnya eksplorasi luar angkasa dan rencana pembangunan kota-kota masa depan di Mars yang sedang dirintis, manusia mungkin bisa menjelajahi wilayah ini sendiri pada tahun 2030-an.
Berikut adalah enam tempat menakjubkan di Mars yang bisa dijelajahi wisatawan luar angkasa seperti dikutip dari The Sun, Senin (18/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Tempat menakjubkan di Mars yang bisa dikunjungi wisatawan luar angkasa. Foto: Alamy via The Sun |
Gunung Mons
Gunung Mons adalah gunung berapi terbesar di Tata Surya kita, dan tertinggi di Mars. Berdiri lima kali tinggi Gunung Everest di Bumi, dengan kawah seukuran Hawaii, gunung berapi setinggi 21 km ini akan menjadi landmark besar bagi wisatawan dan penduduk tetap Mars di masa depan.
Gunung Tharsis
Gunung Mons hanyalah satu dari puluhan gunung berapi besar di wilayah Tharsis yang membentang di sepanjang ekuator Mars.
Bagi pendaki antarbintang, Gunung Mons akan menawarkan pemandangan Gunung Tharsis yang menakjubkan. Gunung-gunung berapi ini tidak aktif dan belum meletus selama miliaran tahun sehingga tidak menimbulkan risiko besar bagi para pendaki yang tidak ingin menghindari panas.
Sebagai perbandingan, di Bumi, manusia berwisata mendaki gunung berapi seperti Gunung Fuji di Jepang, Gunung Etna di Sisilia, dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Meskipun tentu saja, ukuran gunung berapi di Mars cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di Bumi.
Nili Fossae
Pernah dijuluki sebagai wilayah paling berwarna di Mars oleh Time Magazine, gambar wilayah Nili Fossae benar-benar merupakan pemandangan yang menakjubkan untuk dilihat. Nili Fossae, yang terletak di tepi barat laut cekungan tumbukan Isidis, adalah palung yang terukir di permukaan Mars akibat tumbukan sejak lama.
Daerah tersebut telah lama dianggap ideal bagi manusia di masa depan, dan bahkan telah ditetapkan sebagai lokasi pendaratan manusia di Mars di masa depan. Gambar situs tersebut ditangkap oleh kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) di Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA pada tahun 2016.
Meskipun keindahannya cukup untuk membuat kita ragu bahwa Mars benar-benar berwarna merah, hasil jepretannya adalah gambar berwarna inframerah. Seperti halnya pantai berpasir hitam di Islandia, kawasan ini diperkirakan memiliki medan basaltik. Para ilmuwan juga menemukan pasir olivin-basal di wilayah tersebut, yang tampak berwarna hijau dan hitam. Jadi, wilayah ini mungkin masih menjadi salah satu kawasan dengan warna paling beragam di Mars.
Valles Marineris
Selain gunung berapi terbesar di Tata Surya, Mars juga merupakan rumah bagi ngarai terbesar. Dengan panjang sekitar 3.000 km, Valles Marineris membuat Grand Canyon tampak sangat kecil seperti retakan di pasir.
Melas Chasma adalah segmen terluas dari sistem ngarai Valles Marineris. Bagaimana tepatnya Mars menghasilkan ngarai raksasa ini masih membingungkan para ilmuwan hingga saat ini.
Kutub Utara Mars
Mengunjungi salah satu Kutub pasti akan membuat takjub. Ada spiral es gelap yang berputar-putar di puncak Kutub Utara Mars tampak menakjubkan dari kejauhan.
Namun perlu perlengkapan ekstra dan daya tahan tubuh luar biasa untuk bisa menyaksikannya, karena wisatawan luar angkasa harus menghadapi angin katabatic yang sangat dingin, yang suhunya bisa mencapai −153 °C.
Ghost Dunes
Bayangkan kalian bisa menatap hamparan ratusan bukit pasir kuno yang mengeras, dan berjalan melewati ikal-ikalnya seperti ombak yang membeku dalam waktu. Tempat yang disebut Ghost Dunes atau Bukit Pasir Hantu ini menutupi Mars, dan para peneliti telah menemukan ladang yang berisi lebih dari 300 fitur unik ini.
Wilayah ini adalah sisa-sisa sejarah Mars yang suhunya lebih hangat dan lebih kaya akan air. Tumpukan pasir kuno tersebut diperkirakan menyimpan tanda-tanda kehidupan.
(rns/fay)
