Melihat aplikasi prakiraan cuaca sebelum memulai aktivitas sehari-hari dilakukan banyak orang. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kemungkinan cuaca.
Aplikasi tersebut kian banyak diakses saat musim cuaca ekstrem telah tiba. Banyak dari jenis aplikasi perkiraan cuaca menggunakan data global yang merupakan model cuaca yang biasanya dimiliki badan-badan klimatologi di dunia.
Model-model cuaca seperti ini dikembangkan oleh beberapa negara maju. Dengan model cuaca yang menjadi basis data perkiraan cuaca tersebut, beberapa wilayah dengan penghasil awan hujan terbesar seperti Indonesia dan Brazil dapat dimonitor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, masyarakat dapat menggunakan aplikasi perkiraan cuaca untuk menjadi patokan ketika bepergian sehari-harinya. Beberapa kemungkinan cuaca seperti hujan deras atau panas terik dapat dipersiapkan terlebih dulu.
Namun, terkadang sering kita temui aplikasi perkiraan cuaca sering meleset dari yang tertera di aplikasi. Mengapa demikian? Yuk kita simak jawabannya di video ini dalam
Eureka edisi Waspada Cuaca Ekstrem, bersama Ahli Klimatologi dan Perubahan Iklim BRIN, Dr. Erma Yulihastin yang akan menjelaskan mengapa perkiraan cuaca di Indonesia sering meleset.