Para peneliti di Ohio State University telah menganalisis inti es dari Nevado Huascarán, gunung tropis tertinggi di dunia, yang terletak di Andes Peru tengah. Es dari pegunungan ini mengungkap catatan iklim penting.
Penelitian ini, yang merupakan penelitian pertama yang meneliti inti es dari puncak gunung ini, memberikan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya mengenai sejarah iklim Lembah Amazon selama enam dekade terakhir.
Fokus penelitian
Penelitian yang didukung oleh National Science Foundation ini difokuskan pada analisis empat sampel inti es. Dua di antaranya berasal dari 'tiang' gunung, yakni titik terendah di antara dua punggung bukit, dan dua lagi berasal dari puncaknya dengan ketinggian hampir 7.000 meter di atas permukaan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari Earth.com, tim peneliti kemudian membandingkan catatan isotop stabil oksigen yang ditemukan di es glasial pada ketinggian berbeda di gunung tersebut.
Isotop yang stabil terhadap oksigen digunakan oleh para ilmuwan sebagai proksi untuk menyimpulkan perubahan suhu dari waktu ke waktu. Namun, menafsirkan catatan-catatan ini di wilayah tropis dapat menjadi tantangan tersendiri karena kompleksitas iklim di wilayah tersebut.
Wawasan kritis
Temuan tersebut mengungkapkan bahwa catatan isotop memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan suhu permukaan laut di Pasifik dan curah hujan di wilayah tropis Amerika Selatan.
Khususnya, isotop dari puncak menunjukkan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap perubahan suhu permukaan laut tropis Pasifik dalam skala besar, dibandingkan dengan isotop di ketinggian yang lebih rendah. Perbedaan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa catatan isotop pada ketinggian yang berbeda-beda mungkin menggambarkan aspek atau mekanisme sejarah iklim kawasan yang berbeda.
Penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengaruh iklim tropis Pasifik terhadap catatan isotop puncak, kemungkinan besar disebabkan oleh perubahan iklim yang cepat dalam beberapa waktu terakhir.
Tahun El Nino
"Dari perspektif iklim paleo, data memberi tahu kita bahwa inti-inti ini mungkin berguna untuk melihat sejarah El Niño di daerah tropis," kata Austin Weber, penulis utama studi tersebut dan mahasiswa PhD di Byrd Polar and Climate Research Center. "Dan kita tidak memiliki sejarah yang baik mengenai hal tersebut karena tidak banyak kumpulan data pengamatan atau catatan sejarah mengenai daerah tropis.
Tahun-tahun El Niño, yang ditandai dengan suhu permukaan laut yang sangat hangat di Pasifik khatulistiwa, berdampak pada Lembah Amazon dengan melemahkan angin pasat dan mengurangi curah hujan. Perubahan iklim ini pada gilirannya mempengaruhi cara fraksionasi isotop.
Dampak perubahan iklim
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Geophysical Research ini juga menyoroti dampak perubahan iklim terhadap wilayah tersebut. Selama 60 tahun terakhir, kenaikan suhu berkontribusi signifikan terhadap percepatan penyusutan es di Nevado Huascarán.
Menyusutnya es ini memprihatinkan, seperti yang diungkapkan Lonnie Thompson, salah satu penulis penelitian dan ilmuwan peneliti senior di Byrd Polar and Climate Research Center.
Dia mengatakan bahwa sampel inti es tropis dapat bertindak sebagai bukti penting untuk memahami sistem atmosfer laut Bumi yang rumit.
"Keindahan inti es ini adalah memberikan Anda perspektif tentang variabilitas alami sebelum manusia mulai mengubah sistem iklim," kata Thompson.
Prestasi bersejarah
Pengambilan inti es ini pada bulan Juli 2019 menandai pencapaian bersejarah, mengatasi tantangan selama puluhan tahun yang ditimbulkan oleh longsoran salju dan celah-celah yang tertutup salju.
Tim berhasil mencapai puncak selatan gunung tersebut dan menemukan inti es glasial sepanjang 471 meter, baik dari lokasi pengeboran kol (6.050 meter di atas permukaan laut) maupun di puncak (6.768 meter di atas permukaan laut).
"Ini adalah tempat yang sangat sulit dan berbahaya untuk memulihkan inti es dan ekspedisi itu mungkin tidak akan terulang kembali," kata Thompson.
"Makalah ini adalah penelitian pertama yang dipublikasikan dari apa yang saya yakini akan menjadi serangkaian makalah tentang apa yang mungkin merupakan kumpulan inti es paling unik yang dikumpulkan sepanjang karier saya," tutupnya.
(rns/rns)