Ikan medaka asal Indonesia ini dibahas di makalah ilmuwan Jepang. Mereka meneliti soal perubahan warna yang dialami ikan ini ketika sedang 'marah' atau merasa terancam.
Ikan dengan nama latin Oryzias celebensis ini normalnya berwarna putih. Dia ditemukan berenang di perairan Sulawesi dan memiliki dimorfisme seksual tinggi. Itu artinya, ikan jantan dan betina terlihat begitu berbeda.
Lewat makalah yang belum ditinjau sejawat ini, tim peneliti menemukan ada tanda hitam yang khas pada sirip dan sisi tubuh beberapa ikan jantan. Dalam beberapa detik, warna tubuhnya bisa berubah hitam dengan cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melihat lebih dalam penyebab perubahan warna tersebut, peneliti melakukan tiga percobaan. Yang pertama di dalam akuarium yang tertutup alga berisi satu ikan betina dan dua jantan, yang kedua di dalam akuarium alga dengan tiga jantan, dan yang terakhir di dalam akuarium non-alga dengan dua jantan dan satu betina.
Tim menemukan bahwa ada jumlah serangan yang sama yang dilakukan oleh pejantan terhadap satu sama lain, terlepas dari apakah ada betina di dalam akuarium. Dalam tangki transparan tanpa alga, tidak ada serangan atau perubahan warna yang diamati.
Jumlah serangan yang dilakukan oleh jantan dengan tanda hitam lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dan para betina. Hal ini menunjukkan bahwa pejantan dengan tanda hitam lebih agresif dibandingkan pejantan dengan warna tunggal.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pejantan bertanda hitam lebih besar kemungkinannya untuk menyerang dan diserang oleh pejantan lain yang bertanda hitam. Yang menarik, ditemukan serangan dari pejantan tanpa tanda hitam atau betina jarang terjadi.
Secara keseluruhan, tim berpendapat bahwa, mengingat serangan yang terjadi di antara semua ikan, kemungkinan besar mereka bersaing untuk mendapatkan sumber daya, bukan pasangan. Lebih lanjut, tim peneliti menyatakan bahwa ikan jantan dengan tanda tubuh hitam adalah yang paling agresif dari ketiga kelompok ikan tersebut.
Alasan munculnya tanda hitam pada ikan jantan bisa jadi untuk menunjukkan dominasi dan kemampuan bertarung serta mencegah serangan menjadi bersifat fisik. Makalah itu telah dipublikasikan di bioRxiv, seperti dikutip detikINET dari IFL Science.
(ask/fyk)