.webp)
Cawapres nomor urut 1, Cak Imin (Muhaimin Iskandar) berjanji akan menambah dana riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menurutnya, selama bertemu dengan beberapa peneliti di berbagai kampus, dia melihat biaya risetnya kecil dan tidak sepadan dengan prosedur penelitian.
"Minimal dana riset di negara kita itu 3% karena apa? Karena kalau nggak kita hanya menjadi negara konsumen," jelas Cak Imin di Semarang, Senin (25/12/2023), dikutip dari detikNews.
Lantas, berapa dana riset yang digelontorkan pemerintah untuk BRIN di tahun 2023?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, BRIN memang pernah mengeluhkan soal dana riset yang semakin mengecil dari tahun ke tahun. Pada 2016, anggaran riset adalah Rp 26 triliun, namun sejak didirikannya BRIN pada 2019, anggarannya menurun menjadi Rp 21 triliun.
"2019, saat semua sudah tahu ada integrasi dari kementerian, jadi Rp 21 triliun. 2020, Rp 18 triliunan. 2021, yang kita hitung, Rp 12 triliun. Kita mulai dari sini, ini total dari semua K/L (kementerian dan lembaga)," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko pada Februari silam.
"Tahun kemarin, (anggaran riset) kita ada di sekitar Rp 9,5 triliun. Total tahun ini sekitar Rp 10 triliun," imbuhnya.
Tapi selain BRIN, anggaran riset juga diperuntukkan bagi Kemendikbudristek dan Kemenag yang menaungi perguruan tinggi. Karena itu, nominal yang masuk ke BRIN adalah Rp 6,4 triliun.
"Ditambah luncuran, jadi Rp 7 triliunan, misalnya pinjaman luar negeri tidak terserap. Anggaran riset Kemendikbursitek dan Kemenag, lalu ada dana abadi, yang dikelola di bawah BRIN," tuturnya.
Simak juga Video 'Respons Anies Soal Candaan Gus Yahya yang Sebut Cak Imin Tak Menang':
