Sebagian besar penelitian bidang artificial intelligence (AI) atau kecerdasan artifisial masih berfokus pada bahasa Inggris. Fenomena ini menyisakan kekosongan di pasar bahasa lain dan memusatkan keunggulan teknologi di antara negara-negara berbahasa Inggris.
Chat GPT dari OpenAl dan Bard dari Google misalnya, adalah contoh paling terkenal Large Language Model (LLM). Untuk diketahui, LLM adalah model deep learning yang masif dan telah dilatih sebelumnya pada sejumlah besar data. LLM merupakan bagian dari perkembangan teknologi AI dan menjadi inovasi terbaru dalam Natural Language Process (NLP).
Pemaparan dalam konferensi pers 'Kerja Sama Pengembangan LLM Bahasa Indonesia' di XXI Plaza Senayan, Kamis (30/11/2023), mengungkap dominasi teknologi AI berbahasa Inggris dan acuannya pun tentu saja selalu berkiblat ke negara-negara Barat. Mengutip data Statista Januari 2023, konten web berbahasa Inggris menempati porsi 58,8%, sedangkan Bahasa Indonesia hanya memiliki porsi 0,6%. Fakta ini menggarisbawahi perlunya penelitian dan pengembangan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan AI berbahasa Indonesia.
Inilah yang mendorong BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), KORIKA (Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artifisial), dan dua portfolio GDP Venture (Glair.ai dan Datasaur.ai) bersama dengan Al Singapore (AISG) menginisiasi proyek kolaboratif yang bertujuan mengembangkan LLM Bahasa Indonesia yang terbuka sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara luas.
"Kami melihat potensi besar dari SEA-LION Large Language Model (LLM) untuk menggerakkan produk dan solusi yang memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia. Kami senang bekerja sama dengan konsorsium mitra dari sektor publik dan swasta di Indonesia untuk mengembangkan SEA-LION untuk kasus penggunaan Indonesia dan memacu pengembangan ekosistem AI di Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ini. Upaya ini mencerminkan komitmen kami untuk mempromosikan adopsi dan pengembangan Al di seluruh Asia Tenggara," ujar Dr Leslie Teo, Senior Director of Al Products, Al Singapore.
On Lee, CTO GDP Venture/ CEO & CTO GDP Labs, memiliki visi yang sejalan dengan Al Singapore di mana ingin menciptakan LLM khusus Bahasa Indonesia yang dapat bermanfaat khususnya di Asia Tenggara.
"GDP Venture, melalui portfolio solusinya yaitu GLAIR.ai dan Datasaur.ai, menyesuaikan platform SEA-LION dari Al Singapore agar sesuai dengan konteks Indonesia. Komitmen ini adalah untuk menciptakan platform LLM Bahasa Indonesia yang terbuka secara komprehensif. Inisiatif ini menjanjikan manfaat seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan pendapatan dan produktivitas, serta kolaborasi manusia dan Al yang efektif, semuanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara," ujarnya.
Perkembangan AI di Indonesia
Al di Indonesia telah diakselerasi sejak tahun 2020 melalui peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (KA) oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (Sekarang BRIN ). Stranas KA menjadi panduan kebijakan nasional dalam pengembangan teknologi kecerdasan artifisial.
Pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial diyakini akan meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, dan mendorong inovasi di berbagai sektor.
"KORIKA berperan penting sebagai orkestrator dalam menerapkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Fokus stranas Al mencakup empat area, dengan Al Makers Lab sebagai komponen krusial, membangun data dan infrastruktur Al," kata Ketua Umum KORIKA Prof. Dr. Ir. Hammam Riza.
Ia menambahkan, KORIKA sebagai kelompok ahli yang berdedikasi, berkomitmen untuk mengumpulkan data LLM Bahasa Indonesia dan mendorong terobosan dalam pengembangan teknologi ini. KORIKA aktif berperan sebagai pionir, memanfaatkan kolaborasi untuk memperluas kemampuan Kecerdasan Artifisial dan membuka peluang bagi generasi berbakat di Indonesia.
"Ini sejalan dengan fokus Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2045, membuktikan inovasi dalam pengembangan Al adalah kunci untuk masa depan cemerlang Indonesia. Generative Al, dengan kreativitas yang luar biasa, membuka pintu solusi inovatif untuk berbagai masalah pembangunan nasional. Kolaborasi menjadi kunci dalam memanfaatkan potensi Al secara optimal dan menciptakan solusi sesuai kebutuhan masyarakat secara luas melalui kerja sama lintas sektor ekonomi," tambahnya.
Dr. Esa Prakasa, M.T., selaku Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, sependapat dengan yang disampaikan Hammam bahwa adopsi LLM terbuka yang berfokus pada Bahasa Indonesia dapat memberikan manfaat bagi BRIN dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi penelitian, meningkatkan aksesibilitas kepada publik, mendukung pengembangan teknologi, dan meningkatkan sumber daya manusia.
"Selain itu penerapan LLM, juga memberikan peluang dalam akuisisi pengetahuan baik yang bersifat saintifik maupun budaya lokal. Tidak hanya bermanfaat untuk publik, tetapi dengan mengadopsi LLM Bahasa Indonesia juga dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas komunikasi ke masyarakat, meningkatkan penyediaan layanan publik, mendorong penelitian dan pengembangan, serta berpeluang memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
Tantangan Mengembangkan AI
Indonesia memiliki beberapa tantangan untuk mengembangkan kecerdasan artifisial. Tantangan tersebut antara lain kesiapan regulasi yang mengatur etika penggunaan, kesiapan tenaga kerja, kesiapan infrastruktur dan data pendukung pemodelan, serta kesiapan industri dan sektornpublik dalam mengadopsi inovasi kecerdasan artifisial.
"Dengan kerjasama yang kuat antara GLAIR.ai, Datasaur.ai, BRIN, KORIKA, dan Al Singapore, dalam pengembangan LLM Bahasa Indonesia, diharapkan dapat dibangun pondasi yang kokoh untuk menciptakan model bahasa inovatif yang mampu mendorong kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia," kata Hammam.
"Kolaborasi ini juga menjadi jawaban terhadap tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan teknologi kecerdasan artifisial selama ini," tutupnya.
Simak Video "Video: Skill Kuasai AI Kini Jadi Pertimbangan Perusahaan Rekrut Karyawan"
(rns/rns)