Mumi diduga putri duyung aneh yang penampakannya mirip jenglot, akhirnya terpecahkan dengan penjelasan ilmiah. Ilmuwan mengungkap bahwa makhluk ini merupakan perpaduan ikan, monyet, dan reptil.
Dikutip dari Daily Mail, mumi yang juga disebut sebagai Putri Duyung Fiji tersebut dibawa dari Jepang oleh seorang pelaut Amerika dan disumbangkan ke Clark County Historical Society di Springfield, Ohio, pada tahun 1906.
Makhluk tersebut memiliki tampilan wajah meringis, gigi aneh, cakar besar, bagian bawah seperti ikan, dan lapisan uban berbulu halus. Ia telah membuat pengunjung museum yang melihatnya merinding selama beberapa dekade, karena ketidaktahuan mengenai makhluk apa itu sebenarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, rahasia terungkap setelah putri duyung itu dirontgen dan CT scan untuk pertama kalinya untuk mengungkap sifat aslinya.
"Tampaknya ini merupakan percampuran dari setidaknya tiga spesies berbeda secara eksternal," kata Joseph Cress, seorang ahli radiologi di Northern Kentucky University.
"Ada kepala dan dada seekor monyet, tangannya tampak seperti tangan amfibi hampir seperti aligator, buaya, atau sejenis kadal. Kemudian ada ekor ikan. Sekali lagi, spesiesnya tidak diketahui," jelasnya.
"Ini jelas sengaja dibuat, hampir dibuat seperti Frankenstein. Jadi saya ingin tahu bagian mana yang disatukan," dia menambahkan.
Natalie Fritz dari Clark County Historical Society mengatakan makhluk itu dengan sebutan Putri Duyung Fiji, makhluk buatan yang dipopulerkan oleh PT Barnum.
Barnum, yang hidupnya menginspirasi film 'The Greatest Showman' yang dirilis tahun 2017, memamerkan spesimen serupa di Museum Amerika miliknya di New York sebelum terbakar pada tahun 1865.
Di Jepang sendiri, beberapa legenda mengatakan putri duyung memberikan keabadian kepada siapa pun yang mencicipi dagingnya.
Di salah satu kuil di Asakuchi, Putri Duyung Fiji sebenarnya dipuja meskipun kemudian ditemukan bahwa sosok tersebut terbuat dari kain, kertas, dan kapas, kemudian dihiasi sisik ikan dan bulu binatang.
Namun di AS, putri duyung seperti itu merupakan hal yang aneh. "Putri Duyung Fiji adalah bagian dari koleksi dan tontonan di akhir tahun 1800-an. Kami telah mendengar beberapa cerita dari masyarakat," kata Fritz.
"Beberapa orang ingat melihatnya dipajang di Memorial Hall, rumah masyarakat sejarah dari tahun 1926 hingga 1986. Seorang perempuan, yang ayahnya adalah seorang kurator pada tahun 1970-an, mengenang bahwa 'dia sangat ketakutan' ketika melihatnya saat mengunjungi ayahnya di tempat kerja," paparnya.
Fritz menambahkan bahwa mumi tersebut kemungkinan berasal dari tahun 1870-an, berdasarkan catatan yang menunjukkan penyumbang mumi asli itu pernah bertugas di Angkatan Laut AS.
Dr Cress mengatakan CT scan akan memungkinkan mereka untuk memilih 'potongan' artefak tersebut dan berharap dapat mengetahui apakah ada bagian dari artefak tersebut yang pernah menjadi hewan asli.
"Dengan melakukannya, kami mendapatkan lebih banyak data. Apakah lubang hidung tersebut berlanjut hingga ke rongga hidung yang kita anggap 'asli', dan seberapa dalamkah lubang hidung tersebut? Karena kita bisa melihatnya dari depan ke belakang bahkan dari samping ke samping, dari rongga telinga berlanjut ke tempat yang kemudian terhubung ke otak," jelasnya.
Data tersebut nantinya akan dikirim ke para ahli di Kebun Binatang Cincinnati dan Akuarium Newport untuk mengidentifikasi makhluk apa (jika ada) yang digabungkan untuk membentuk putri duyung jenglot tersebut.
(rns/rns)