Beberapa orang mengaku mendengar suara tanpa rupa. Suara gaib ini sering dikaitkan dengan hantu. Tapi, apa sebenarnya?
Kalau kita kaitkan fenomena gaib dengan sains, halusinasi akan menjadi alasan bagi setiap fenomena. Kali ini, ahli syaraf meneliti bagaimana kita bisa mendengar sesuatu yang gaib.
Riset ini diterbitkan di jurnal Psychological Medicine, di mana para ilmuwan dari Swiss menggunakan sebuah alat sederhana untuk mengetes para relawannya. Alat ini berupa kursi dengan tongkat di belakangnya yang mampu bergerak menyentuh punggung relawan begitu tombol yang tersedia ditekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, para relawan cenderung akan mendengar suara apabila ada jeda di antara ditekannya tombol dengan tongkat yang mulai menyentuh punggung.
Lalu, bagaimana sebenarnya penelitian ini dilakukan?
Dr Pavo Orepic, peneliti di Universitas Jenewa sekaligus penulis riset tersebut, mengumpulkan beberapa relawan untuk berpartisipasi di dalam penelitiannya. Ia bersama rekannya meminta para relawan untuk duduk di kursi dan menekan tombol yang ada.
Tongkatpun bergerak menyentuh punggung mereka. Sebagian diset agar ada jeda antara ditekannya tombol dengan bergeraknya tongkat, sedangkan lainnya tidak.
Selama percobaan-percobaan tersebut, para relawan diperdengarkan rekaman pink noise. Sebagian rekaman mengandung sedikit suara masing-masing relawan yang sebelumnya direkam, sebagian lainnya mengandung suara orang lain, sedangkan sisanya sama sekali hanya pink noise. Di setiap percobaan, para relawan ditanya apakah mereka bisa mendengar siapapun sedang berbicara.
Hasilnya, para relawan akan cenderung mengaku telah mendengar suara-suara gaib saat sebelumnya mereka telah merasakan perasaan aneh akan kehadiran hantu. Mereka yang pada percobaan pertama telah diperdengarkan semburan suara yang mengandung suara orang lain di dalamnya, juga mengaku mampu mendengar suara gaib.
Sementara itu, mereka, yang diberikan kursi tanpa jeda dan sebelumnya telah diperdengarkan rekaman yang mengandung suara mereka sendiri, mengaku bisa mendengar suara tak bersumber.
Dr Orepic mengatakan bahwa mendengar suara hantu bisa dikarenakan kita yang bersiap mengharapkan hasil tertentu. Entah bagaimana, berdasarkan percobaan tersebut, otak memanfaatkan pengalaman masa lalu untuk membangun kesan seseorang sedang berbicara.
Lagi pula, kita semua bisa berhalusinasi. Menurut survei, banyak orang yang tidak memiliki diagnosis psikiatri, 5-10% dari populasinya, mengaku telah mendengar suara gaib di hidup mereka.
"Jadi kita semua berhalusinasi. Pada saat-saat tertentu, seperti jika Anda lelah, Anda akan lebih sering berhalusinasi, misalnya dan beberapa orang lebih cenderung melakukannya," ujar Dr Orepic seperti dilansir detikINET dari The New York Times, Rabu (25/10/2023).
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fay/fay)