Seram, Air dari Tragedi Nuklir Fukushima Mau Dilepas ke Laut
Hide Ads

Seram, Air dari Tragedi Nuklir Fukushima Mau Dilepas ke Laut

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 24 Agu 2023 16:40 WIB
A crane ship is seen near the discharge outlet meant to release Advanced Liquid Processing System (ALPS) treated water into the sea off the tsunami-crippled Fukushima Daiichi nuclear power plant in Okuma town, Fukushima prefecture, Japan August 22, 2023, in this photo taken by Kyodo. Mandatory credit Kyodo via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. JAPAN OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN JAPAN
Penyimpanan Air Terkontaminasi Radiasi Nuklir di Fukushima Daiichi. Foto: via REUTERS/KYODO
Jakarta -

Jepang telah mengumumkan bakal melepas air dari reaktor nuklir Fukushima Daiichi yang sudah terkontaminasi sejak 2011. Semenjak tsunami di Honshu, ada sekitar 1,3 juta ton air limbah yang terkumpul di sana. Rencananya, air akan dikeluarkan pada 24 Agustus 2023.

Awalnya, air ini disimpan di seribu lebih tangki namun kapasitasnya mulai terbatas. Karena itu, langkah pelepasan ini dianggap pemerintah Jepang sebagai langkah yang sesuai.

Rencana perilisan ini disusun oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO) dan telah disetujui oleh PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan berbagai ilmuwan independen. Meskipun demikian, masih terdapat keberatan dari kelompok nelayan yang khawatir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir IFL Science, China juga menyatakan skeptis terhadap keamanan rencana tersebut. Hong Kong menyatakan mereka akan 'segera mengaktifkan' kontrol impor makanan laut Jepang dari wilayah seperti Tokyo dan Fukushima.

Greenpeace juga menyuarakan perhatian mereka mengenai risiko yang ditimbulkan oleh beberapa unsur radioaktif yang tersisa di air, terutama tritium, karbon-14, strontium-90, dan yodium-129. Korea Selatan telah mengambil sikap yang lebih hati-hati, dengan menyetujui aspek ilmiah dan teknis dari rencana tersebut namun tidak juga mendukungnya.

ADVERTISEMENT

Amankan air dari Fukushima?

Yang menjadi kekhawatiran utamanya adalah air yang diolah akan mengandung isotop berbahaya yang menimbulkan risiko bagi manusia dan ekosistem laut. Akan tetapi, air yang diolah sebenarnya telah disaring dan hampir semua isotop berbahaya telah dihilangkan, kecuali tritium.

Tritium, sebuah isotop hidrogen, sulit dipisahkan seluruhnya dari air, namun tritium telah diencerkan sedemikian rupa sehingga kadarnya jauh di bawah batas peraturan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tritium dianggap relatif tidak berbahaya bagi manusia karena radioaktivitasnya tidak dapat menembus kulit manusia.

Selain itu, pemerintah Jepang berjanji akan memantau air saat dilepaskan dan meyakinkan bahwa mereka akan menghentikan pembuangannya jika mereka mendeteksi adanya bahan radioaktif dengan konsentrasi sangat tinggi.

Pertanyaan selanjutnya yang cukup menarik perhatian adalah bisakah minum air Fukushima? Singkatnya, proses penyaringan telah menghilangkan atau mengencerkan isotop radioaktif sedemikian rupa sehingga air dianggap aman untuk diminum. Tapi buat apa diminum, toh ini juga air laut.




(ask/fyk)