Pemanfaatan nuklir sebenarnya sudah ada di sekitar kita, namun mungkin kita tidak menyadarinya. Teknologi yang kerap dianggap berbahaya dan menakutkan ini nyatanya dimanfaatkan di berbagai bidang.
Saat live streaming Eureka! 'Bom Atom Penghancur Dunia,' Senin (31/7/2023) Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Dr Rohadi Awaludin menjelaskan bahwa radiasi nuklir memiliki daya tembus luar biasa. Ia bisa menembus objek-objek yang tak bisa ditembus cahaya.
"Radiasi nuklir dapat menembus tubuh manusia. Manfaatnya, bisa digunakan untuk memotret tubuh kita. Contohnya radioisotop dan radiofarmaka adalah hasil radiasi nuklir yang digunakan untuk memotret metabolisme di dalam tubuh, untuk mengetahui sebaran kanker di dalam tulang," ujarnya memberi contoh.
Baca juga: Eureka! Bom Atom Penghancur Dunia |
Teknologi ini membantu dokter memastikan staging kanker yang diderita pasien guna menentukan penanganan yang tepat sesuai kondisi pasien. "Nah ini menggunakan radiasi untuk mengetahui di mana telah terjadi sebaran kanker, sudah menyebar ke tulang atau belum," kata Rohadi.
Tidak kalah pentingnya adalah pemanfaatan radiasi untuk terapi. Karena radiasi bisa mematikan sel, dunia kedokteran memanfaatkannya untuk mematikan sel-sel kanker.
"Jadi di-radiasi, ditembak, disinari demikian. Itu adalah bentuk pemanfaatan di bidang kesehatan untuk diagnosis maupun untuk terapi khususnya untuk penyakit kanker," jelas Rohadi.
Reaksi fisi nuklir juga menghasilkan radiasi sangat tinggi yang energinya bisa menyebabkan ionisasi atau terjadi ion, disebut radiasi pengion. Radiasi ini bisa menyebabkan mutasi pada DNA tumbuhan. Fungsi ini banyak digunakan di bidang pertanian.
"Misalnya padi yang tinggi dibuat pendek. Karena kalau pendek dia tidak mudah roboh terkena angin dan hasilnya jadi tidak bagus. Nah, radiasi ini tanaman padi lebih pendek untuk meningkatkan kualitasnya, masa panennya juga bisa lebih pendek," jelasnya.
Radiasi juga bisa membuat makanan lebih tahan lama. Salah satu contohnya adalah stroberi yang dipaparkan pada radiasi menjadi lebih awet dan segar karena mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan bisa dimatikan menggunakan menggunakan radiasi.
"Bidang pertanian, kesehatan, industri, bahkan lingkungan pun bisa menggunakan radiasi nuklir, misalnya untuk mengetahui debu-debu itu apakah tercemar logam berat atau tidak, bisa dianalisis menggunakan teknik radiasi," paparnya.
Lulusan Universitas Kanazawa Jepang ini memastikan bahwa teknologi nuklir yang digunakan aman karena sudah direkayasa sedemikian rupa untuk mengambil manfaatnya, dan tentunya sesuai dosis paparan yang dianjurkan regulasi.
"Kita punya badan pengawas tenaga nuklir yang mengawasi setiap pemanfaatan teknologi nuklir maka dipastikan aman, baik untuk operatornya, pelaksanaannya, kesehatan pasiennya, dan masyarakat sekitarnya semuanya aman. Ada acuan keselamatannya dan dosis yang ditentukan sebuah badan regulasi yang harus ditaati untuk memastikan semuanya aman," tutupnya.
Simak Video "Video: AS Jelaskan Alasan Serang Fasilitas Nuklir Iran ke Dewan Keamanan PBB"
(rns/rns)