Islandia Persembahkan Kelahiran 'Bayi' Gunung Berapi
Hide Ads

Islandia Persembahkan Kelahiran 'Bayi' Gunung Berapi

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 01 Agu 2023 10:15 WIB
Gunung berapi baru
Islandia Persembahkan Kelahiran 'Bayi' Gunung Berapi. Foto: Anthony Quintano via IFL Science
Jakarta -

Pada 10 Juli 2023, tiga retakan muncul di dasar gunung di Islandia, menyemburkan lahar dan gas ke udara. Dua dari retakan tersebut tertutup kembali dalam semalam, namun satu yang tersisa tumbuh menjadi kawah yang kini melebar hingga 30 meter.

Seperti dikutip dari IFL Science, di beberapa kalangan ilmiah, ia mendapat gelar gunung berapi terbaru di Bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

RÚV, layanan penyiaran nasional Islandia, juga mengadakan live streaming di saluran YouTube-nya sehingga pemirsa bisa mengawasi sendiri 'bayi' gunung berapi tersebut.

[Gambas:Youtube]



Litli-Hrútur, tempat bayi gunung berapi baru lahir, merupakan bagian dari area vulkanik Fagradalsfjall. Meskipun tidak aktif selama 800 tahun, pernah terjadi aktivitas letusan sekali di daerah ini pada Maret 2021, dan sekali lagi pada Agustus 2022. Letusan terakhir didahului oleh ribuan gempa Bumi pada hari-hari sebelumnya.

Iceland Monitor melaporkan pada 25 Juli bahwa aliran lahar di Litli-Hrútur kini telah menggantikan aliran lava Agustus lalu, mencapai volume 12,4 juta meter kubik. Badan Antariksa Eropa ESA juga telah merilis gambar luar biasa yang ditangkap oleh satelit Copernicus Sentinel-2, menunjukkan lahar dan gumpalan asap sehari setelah letusan dimulai.

Gunung berapi baruGunung berapi baru Foto: ESA

Litli-Hrútur hanya berjarak 30,6 kilometer barat daya ibu kota Reykjavik. Volume gas beracun yang terakumulasi segera setelah letusan menyebabkan pihak berwenang membatasi akses ke lokasi tersebut, dan lahar yang mengalir deras pada malam pertama itu menyebabkan kebakaran di lanskap kering dan berlumut. Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikannya, dan sejak 17 Juli, berdasarkan penilaian kondisi harian, area tersebut telah dibuka untuk wisatawan.

Mereka yang mendaki atau bersepeda sejauh 9 kilometer ke area pengamatan akan disuguhi pemandangan dari dekat tampilan geologis yang memesona ini.

Bumi kita masih bisa menyimpan beberapa kejutan. Pada tahun 2021, ketika daerah ini meletus, retakan baru terbentuk beberapa minggu kemudian, sehingga para ahli memantau lokasi tersebut dengan sangat cermat. Dalam sebuah pernyataan, otoritas Islandia memperingatkan pengunjung tentang bahaya dan sifat aliran lahar yang tidak dapat diprediksi.

Gunung berapi baruFoto: Anthony Quintano via IFL Science

"Berapa lama letusan bisa berlangsung, sulit dikatakan dengan pasti. Kawahnya masih tumbuh," kata mahasiswa PhD Laura Wainman, yang mempelajari gunung berapi.

"Ada batas seberapa tinggi kawah bisa dicapai sebelum menjadi tidak stabil, jadi saya pikir jika aktivitas tetap tinggi, maka mungkin kita akan melihat kejadian lebih lanjut yakni bagian dari dinding kawah mungkin runtuh," tambahnya.




(rns/rns)