Saat Stephen Hawking Ramal Penyebab Kehancuran Manusia
Hide Ads

Saat Stephen Hawking Ramal Penyebab Kehancuran Manusia

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 06 Jun 2023 14:45 WIB
LONDON - NOVEMBER 2:  Scientist Stephen Hawking reads out names during a vigil at Trafalgar Square at which a list of names of people killed in the Iraq war is read out November 2, 2004 in London. The vigil, organized by Stop the War Coalition is to coincide with similar events throughout the world on the day of the United States presidential election.  (Photo by Ian Waldie/Getty Images)
Ramalan Stephen Hawking soal AI yang dianggap bisa membahayakan peradaban manusia. Foto: Getty Images
Jakarta -

Ilmuwan fisika Stephen Hawking pernah menyampaikan ramalannya soal penyebab kehancuran peradaban manusia. Dia menyebut artificial intelligence (AI) lah penyebabnya.

Pada 2014, Stephen Hawking menyebutkan prediksinya kepada BBC. Saat itu, dia tengah merespon pertanyaan soal perubahan teknologi yang digunakan manusia untuk berkomunikasi yang kini mulai melibatkan bentuk dasar AI.

"Pengembangan kecerdasan buatan penuh bisa berarti akhir dari umat manusia," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendiang Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Cambridge University itu mengatakan bahwa memang AI yang dikembangkan bisa memiliki manfaat besar, tapi, ada konsekuensi AI yang diciptakan manusia bisa mengimbangi atau bahkan melebihi kemampuan manusia.

"Manusia, yang dibatasi oleh evolusi biologis yang lambat, tidak dapat bersaing, dan akan tergantikan," lanjut Hawking.

ADVERTISEMENT

Selain almarhum Stephen Hawking, ada juga tokoh teknologi Elon Musk yang menyuarakan kekhawatirannya atas potensi 'ai takeover humanity'. Dia bahkan pernah menulis surat terbuka bersama pentolan teknologi lainnya, salah satunya Steve Wozniak, untuk penghentian pengembangan kecerdasan buatan atau AI karena dirasa berbahaya.

"Sistem AI dengan kecerdasan menandingi manusia dapat menimbulkan risiko besar pada masyarakat dan kemanusiaan, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian ekstensif dan diakui laboratorium AI terkemuka," demikian pembuka surat dari Elon Musk, dkk.

Kalau menurut detikers bagaimana, apakah kecerdasan buatan atau AI pada akhirnya bisa menjadi akhir dari peradaban manusia? Tuliskan pendapatmu di kolom komentar, ya.




(ask/ask)