Heboh Matahari Bercincin di Sukabumi, Ada Apa?
Hide Ads

Heboh Matahari Bercincin di Sukabumi, Ada Apa?

tim detikcom - detikInet
Sabtu, 18 Feb 2023 19:45 WIB
Penampakan matahari bercincin di Sukabumi
Fenomena matahari bercincin di Sukabumi. Foto: Istimewa
Jakarta -

Heboh fenomena matahari bercincin di Sukabumi. Videonya langsung viral di media sosial dan ditanggapi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Bentuk cincin yang tertangkap kamera adalah bulat sempurna, menjadikan Matahari seperti sedang dipagari oleh bingkai raksasa. Matahari di tengahnya bersinar sangat terik.

"Fenomena matahari cincin di langit Sukabumi," tulis akun @sukabumitoday, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa ada fenomena matahari bercincin di langit Sukabumi?

Kepala Pelaksana BPDB Kota Sukabumi Novian Rahmat memberikan penjelasannya kepada detikJabar. Menurutnya, fenomena matahari bercincin dikenal dengan sebutan Halo Matahari. Ini bukan pertanda bencana alam atau hal buruk lainnya, dan sebenarnya sering terjadi.

ADVERTISEMENT

"Fenomena matahari dilingkari pelangi dikenal sebagai Halo Matahari yakni peristiwa di mana optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan. Itu adalah fenomena yang biasa terjadi dan bukan pertanda sesuatu yang buruk," kata Novian saat dikonfirmasi detikJabar.

Sementara itu, melansir laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena Halo Matahari berasal dari Bahasa Yunani yang berarti 'lingkaran cahaya'. Fenomena ini tidak membahayakan jika disaksikan dengan mata secara langsung.

Lingkaran cahaya pada siang hari dapat terjadi karena adanya pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi jenis cirrus yang ketinggiannya sekitar 10 km di atas permukaan bumi. Karena cukup tingginya posisi awan cirrus tersebut, partikel awan cirrus dapat berupa kristal-kristal es.

Nah, ketika kondisi cuaca cerah dan terdapatnya awan cirrus dengan material kristal es ini lah biasanya Halo Matahari terjadi. Beberapa sumber menyebutkan radius 'halo' dapat mencapai sekitar 300 km, sehingga fenomena ini dalam satu waktu dapat disaksikan pada wilayah yang cukup luas dengan durasi lebih dari sejam.




(ask/afr)