China Terpanggang, Suhu di Atas 40 Derajat Celcius!

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 15 Agu 2022 16:11 WIB
China Alami Gelombang Panas Terparah, Suhu di Atas 40 Derajat. Foto: VCG via Getty Images/VCG
Jakarta -

Beberapa daerah di China mengalami suhu di atas 40 derajat Celcius. Otoritas meteorologi setempat pun terus mengeluarkan peringatan suhu tinggi selama 25 hari berturut-turut.

Ahli meteorologi percaya, musim panas 2022 di China mencatat gelombang panas terkuat dalam enam dekade terakhir. Mereka juga memperkirakan gelombang panas yang berlangsung lama akan menjadi 'new normal' di masa depan akibat pemanasan global yang makin parah.

Suhu terik yang sudah berlangsung lama telah mengakibatkan kekeringan di banyak bagian China, termasuk Henan yang merupakan produsen utama biji-bijian. Kondisi ini juga memicu konsumsi listrik hingga batas maksimal.

Para ahli percaya, gelombang panas akan menjadi stimulus bagi pemerintah China untuk mempersiapkan persiapan normal baru dengan mempercepat langkah merangkul peningkatan industri, energi baru dan terbarukan, dan meningkatkan investasi di bidang infrastruktur dan pertanian modern.

Administrasi Meteorologi China (CMA) pada hari Minggu (14/8) mengeluarkan peringatan merah yang berarti peringatan tertinggi dalam sistem peringatan cuaca China (ada empat tingkat peringatan) untuk panas ekstrem.

Peringatan gawat dikeluarkan untuk bagian-bagian tertentu dari wilayah Xinjiang China Barat Laut, Provinsi Shaanxi China Utara dan Provinsi Jiangsu China Timur.

Zhushan, sebuah kota di Provinsi Hubei, China Tengah, tercatat sebagai kota terpanas di China dengan suhu melebihi 44 derajat Celcius pada Sabtu. Jiangsu mengeluarkan peringatan pada hari Minggu (14/8) yang mengatakan bahwa suhu permukaan beberapa bagian provinsi akan melebihi 72 derajat Celcius.

Dikutip dari Global Times, Senin (15/8/2022) lebih dari 10 wilayah tingkat provinsi, termasuk Provinsi Zhejiang, Jiangsu dan Anhui, hidup dengan suhu berkisar antara 40-42 derajat Celcius akhir pekan ini.

Beberapa tempat wisata juga ditutup karena suhu tinggi. Operator dari Patung Buddha Raksasa Leshan setinggi 71 meter, salah satu harta budaya terpenting China yang terletak di Provinsi Sichuan, China Barat Daya, mengumumkan pada hari Minggu (14/8) bahwa mereka menutup area kaki patung itu bagi wisatawan, karena suhu tinggi.

Selain itu, pada Sabtu (13/8), pengelola air terjun Chishui di Kota Zunyi, Provinsi Guizhou, China Barat Daya, mengatakan pihaknya telah menutup tempat air terjun tersebut, karena hulu air terjun telah mengering akibat suhu tinggi. Tidak disebutkan kapan tempat itu akan dibuka kembali.

"Gelombang panas tahun ini adalah yang terkuat di China sejak negara itu memulai pengamatan meteorologi pada tahun 1961, sekaligus yang terpanjang," kata Sun Shao, seorang peneliti senior dari Akademi Ilmu Meteorologi China.

Sun mengatakan bahwa dibandingkan dengan gelombang panas tahun 2013 yang memecahkan rekor di China, yang berlangsung selama 62 hari, gelombang panas tahun ini dimulai lebih awal.

"Kami telah menyaksikan gelombang panas selama 62 hari hingga hari Minggu (14/8), dan cakupan pengaruhnya serta suhu tertinggi telah melampaui tahun 2013," kata Sun, seraya mencatat bahwa gelombang panas kemungkinan masih akan berlanjut satu pekan lagi.

Dia mengaitkan alasan cuaca abnormal tersebut dengan pola sirkulasi atmosfer, terutama kelainan tinggi subtropis Pasifik Barat yang memberikan pengaruh penting pada anomali cuaca dan iklim di wilayah monsun Asia Timur.






(rns/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork