Sudah cukup santer berita soal Jakarta tenggelam di tahun 2050. Ancaman ini pun dibenarkan oleh Siswanto M.Sc, peneliti cuaca dan iklim ekstrem dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) dalam acara 'Eureka! Edisi 7: Bumi Akhir Zaman'.
Siswanto menjabarkan, bahwa ada sejumlah masalah yang menjadi penyebab Jakarta terancam tenggelam. Salah satunya adalah kegiatan pengambilan air tanah yang berlebihan.
"Secara mekanik kita punya masalah dan ini disebabkan oleh dua hal, pertama pengangkatan atau pengambilan air tanah yang berlebihan, kemudian juga tekanan permukaan akibat bangunan tingkat tinggi di dekat pantai. Ini mengakibatkan tanah semakin mudah untuk turun," kata Siswanto.
Jakarta pun menurut Siswanto bukan satu-satunya kota yang terancam akan tenggelam. Ia menyebutkan Semarang dan Surabaya juga termasuk kota yang diambang tenggelam. Bahkan, bencana banjir rob sudah sering terjadi di daerah tersebut.
Selain itu, ia menyebutkan juga negara lain juga memiliki masalah yang sama. Di Belanda, 40% kotanya menurut Siswanto sudah berada di bawah permukaan air laut sehingga dibutuhkan tanggul dan juga kincir angin untuk membuang air yang masuk ke darat.
"Nah di beberapa kota di dunia juga menghadapi problem ground sinking, misalkan kayak kota-kota di India, China, kemudian Jepang, yang biasanya berkaitan dengan kota metropolitan," jabarnya.
Selain itu, ia mengiyakan bahwa tempat wisata terkenal, Maldives atau Maladewa juga diprediksi akan terancam hilang jika peningkatan air laut terus terjadi. Jika permukaan air laut terus naik, negara kepulauan kecil seperti Maldives atau negara lain di Samudera Pasifik, bisa terendam dan bahkan tenggelam.
Waduh, waduh. Ancamannya sudah di depan mata, yuk detikers kita sama-sama jaga Bumi!
Simak Video "Karena Cucu, Luhut Janji Tak Bikin Kebijakan Merugikan Generasi Muda"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)