Gempa Terdahsyat dalam Sejarah Terjadi 3.800 Tahun Lalu

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 23 Apr 2022 03:05 WIB
Foto: Ilustrasi gempa bumi (iStock)
Jakarta -

Sekelompok arkeolog menemukan bukti gempa berkekuatan super yang merupakan gempa terdahsyat dalam sejarah manusia. Sebuah studi baru yang ditampilkan di Science Advances mengatakan bahwa gempa besar Chile yang baru ditemukan ini terjadi sekitar 3.800 tahun yang lalu.

Gempa itu begitu mengerikan, sehingga menyebabkan garis pantai di dekatnya ditinggalkan selama hampir 1.000 tahun. Peneliti menyebutkan, gempa besar itu disebabkan retakan besar yang mengangkat garis pantai di kawasan itu.

Itu terjadi di tempat yang sekarang disebut Chile utara. Namun, gempa besar Chile tidak hanya mengguncang tanah di daerah itu, karena menciptakan tsunami besar dengan gelombang setinggi 20 meter.

Para peneliti percaya bahwa tsunami yang disebabkan oleh gempa besar Chile menyebar hingga ke Selandia Baru, hampir 6.000 mil dari titik asal. Gelombang tsunaminya pun begitu kuat hingga melemparkan batu-batu pantai seukuran mobil hingga ratusan mil ke daratan.

Dikutip dari BGR, gempa yang baru ditemukan ini mengalahkan rekor gempa terbesar yang pernah tercatat sebelumnya, gempa Valdivia yang juga berlokasi di Chili pada tahun 1960. Pada saat itu, catatan mencatat gempa besar di Chile selatan itu berkekuatan hingga 9,6 magnitudo. Gempa Valdivia menewaskan hingga 6.000 orang dan mengirimkan tsunami hingga melintasi Samudra Pasifik.

Sebagai perbandingan, para peneliti percaya gempa besar Chile yang baru ditemukan ini berkekuatan 9,5. Retakan yang dibuatnya kira-kira panjangnya 620 mil, dibandingkan dengan retakan sepanjang 500 mil yang dibuat oleh gempa Valdivia.

James Goff, rekan penulis studi dan ahli geologi di University of Southampton di Inggris mengatakan, tidak ada yang percaya gempa sebesar ini mungkin terjadi di bagian utara negara itu. Namun, sekarang, Goff mengatakan mereka memiliki bukti bahwa gempa besar Chili pernah terjadi ribuan tahun yang lalu.

"Gurun Atacama adalah salah satu lingkungan terkering dan paling tidak bersahabat di dunia dan menemukan bukti tsunami selalu sulit," jelas Goff.

"Namun, kami menemukan bukti sedimen laut dan banyak binatang buas yang akan hidup tenang di laut sebelum dibuang ke daratan. Dan kami menemukan semua ini sangat tinggi dan jauh ke pedalaman sehingga tidak mungkin badai yang menempatkan mereka di sana," sambungnya.

Secara kebetulan, sebelum mengikuti penelitian, Goff berada di Selandia Baru, di Pulau Chatham. Di sana, dia mempelajari sejumlah besar batu besar yang tampaknya telah terlempar ratusan mil ke daratan.

Goff mengatakan mereka menentukan gempa besar Chili dengan setidaknya berkekuatan 9,5 magnitudo telah memindahkan batu-batu besar. Tapi mereka tidak punya bukti. Dengan temuan baru ini, para peneliti telah menemukan bukti bahwa gempa besar ini memang ada.

Gempa besar Chile tersebut mengusir penduduk menjauh dari pantai. Sedangkan pulau-pulau yang terkena dampak di Pasifik Selatan, saat itu tidak berpenghuni. Kini, pulau-pulau itu menjadi lokasi wisata yang populer dan banyak orang berkumpul di sana.

Artinya, tsunami atau gempa bumi yang melanda daerah itu bisa menjadi bencana besar. Karena itu, Goff berharap mereka dapat belajar lebih banyak dari temuan ini jika hal seperti ini terjadi lagi.



Simak Video "Video: Gempa M 6,3 Guncang Seluma Bengkulu"

(rns/rns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork