Sepotong besar puing-puing luar angkasa yang jatuh di pedesaan India akhir pekan lalu, diyakini para ahli berasal dari roket China yang diluncurkan tahun lalu.
Piringan logam berdiameter sekitar 3 meter dengan berat lebih dari 40 kg, ditemukan di sebuah ladang desa di negara bagian Maharashtra, India pada Sabtu (2/4) malam. Untungnya, tidak ada laporan cedera atau kerusakan bangunan pada kejadian ini.
Baca juga: Waduh! Bulan Berlubang Ditabrak Roket 3 Ton |
"Kami sedang mempersiapkan acara warga, lalu langit tampak menyala dengan piringan logam merah jatuh menghantam sebidang tanah terbuka di desa," kata seorang warga yang tidak disebutkan namanya di distrik Chandrapur Maharashtra, dikutip dari Daily Mail, Kamis (7/4/2022).
Kemudian, lanjutnya, orang-orang heboh berlarian ke rumah mereka karena takut akan efek ledakan. Mereka tetap di dalam rumah selama hampir setengah jam.
Benda lain berupa bola logam besar berdiameter sekitar setengah meter jatuh di desa lain di distrik tersebut, kata kolektor distrik Ajay Gulhane kepada wartawan.
"Benda itu telah dikumpulkan untuk diperiksa. Kami telah mengirim staf ke setiap desa di distrik tersebut untuk menemukan lebih banyak bagian objek yang berserakan, jika ada," sebutnya.
Seorang pejabat Indian Space Research Organisation (ISRO) mengatakan bahwa waktu mendaratnya benda-benda tersebut memiliki 'kecocokan terdekat' dengan waktu masuk kembalinya puing-puing roket China yang diluncurkan pada Februari 2021.
"Ketika badan roket bertahan saat memasuki kembali atmosfer, bagian roket seperti nozel, cincin, dan tank dapat berdampak pada Bumi," kata pejabat ISRO lainnya.
Astronom Jonathan McDowell dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, men-tweet bahwa cincin itu konsisten dengan sepotong roket Long March 3B China.
Objek menghasilkan panas dan gesekan yang sangat besar saat memasuki atmosfer, yang dapat menyebabkannya terbakar dan hancur, tetapi objek yang lebih besar mungkin tidak hancur seluruhnya. Puing-puing benda tersebut dapat mendarat di permukaan planet dan dapat menyebabkan kerusakan dan korban jiwa, meskipun risikonya rendah.
Pada tahun 2020, puing-puing dari roket Long March China lainnya jatuh di desa-desa di Pantai Gading, menyebabkan kerusakan bangunan tetapi tidak ada cedera atau kematian.
Insiden terbaru terjadi sebulan setelah roket yang dibuang yang diyakini milik China jatuh ke sisi jauh Bulan. Ini adalah pertama kalinya sepotong sampah luar angkasa secara tidak sengaja menabrak permukaan satelit alami Bumi. Sampah antariksa seberat tiga ton itu diyakini telah meninggalkan kawah besar di permukaan Bulan pada 4 Maret.
Para astronom pertama kali mengira sampah antariksa tersebut milik roket SpaceX milik Elon Musk yang diluncurkan pada 2015. Namun kemudian diketahui bahwa puing tersebut berasal dari roket milik China.
Simak Video "Video: Indonesia Belum Punya Alat Pendeteksi Sampah Antariksa yang Jatuh ke Bumi"
(rns/fay)